Naples –
Konflik Napoli dan Victor Osimhen memasuki babak baru. Presiden Klub Aurelio De Laurentiis melontarkan pernyataan negatif soal Osimhen.
Osimhen dan Napoli sempat bertikai beberapa waktu lalu, setelah akun TikTok klub mengunggah video yang melecehkan pemain asal Nigeri itu usai gagal mengeksekusi penalti lawan Bologna.
Kedua pihak akhirnya berdamai setelah berbicara empat mata. Tapi, setelah kejadian itu,, hubungan Osimhen dan Napoli menjadi renggang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan yang terbaru, Napoli disebut kesal dan frustrasi melihat Osimhen pulang dari Timnas Nigeria dalam kondisi cedera. Osimhen disebut harus menepi beberapa pekan yang tentunya merugikan Napoli.
Selain soal cedera, permasalahan kontrak baru yang tak kunjung selesai membuat De Laurentiis menyerang Osimhen.
“Saya tidak pernah tenang jika bicara soal Osimhen, tapi hal ini butuh kesepakatan dari kedua pihak. Kami punya hubungan bagus, kontraknya sampai 2025, jadi masih ada waktu kok,” ujar De Laurentiis.
“Tapim ingat bahwa saya pernah menjual Koulibaly di menit-menit akhir.”
Pernyataan itu dianggap sebagai ancaman kalau Osimhen akan dilego jika kontrak baru tidak kunjung diteken. Kebetulan beberapa klub top seperti Manchester United dan Liverpool tertarik dengan Osimhen.
Napoli lantas buru-buru mengklarifikasi pernyataan pemilik klub seraya menegaskan hubungan dengan Osimhen baik-baik saja. Diskusi soal kontrak baru disebut akan berlanjut dalam waktu dekat.
“Presiden De Laurentiis tidak melontarkan pernyataan negatif soal Victor. Hanya saja setelah negosiasi panjang yang berakhir dengan jabat tangan, Victor tiba-tiba berubah pikiran setelah sempat mengonfirmasi akan bertahan,” ujar pernyataan resmi klub.
“Presiden De Laurentiis berharap Victor cuma mau berpikir dulu. Sebab Victor akan absen beberapa pekan karena pemulihan cedera, dia dan agennya Roberto Calenda akan bertemu lagi dengan De Laurentiis dalam beberapa pekan untuk membicarakan masa depan, dalam kondisi yang lebih tenang.”
“Kabar kalau Osimhen dan Napoli bersitegang itu tidak benar sama sekali.”
(mrp/adp)
