Fuso Pamer Teknologi Tukar Baterai Truk Listrik Cuma 5 Menit

Tokyo, CNN Indonesia —

Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) memperkenalkan teknologi baru berupa sistem tukar baterai truk listrik eCanter di Japan Mobility Show (JMS), Rabu (25/10). Teknologi ini dianggap alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen Canter yang dinamis.

Teknologi ini dikembangkan MFTBC bersama Ample Inc, perusahaan tukar baterai asal California, Amerika Serikat.

Dalam demonstrasi di lantai pameran stan Fuso di JMS 2023 terlihat keduanya mendirikan stasiun penukaran baterai berbasis robot. Saat truk masuk lalu dalam posisi yang tepat, maka bagian lantai akan terangkat.

Setelah itu tangan robot masuk ke kolong eCanter lalu mencopot baterai kemudian menggantinya dengan yang baru. Seluruh proses ini bisa dilakukan hanya dalam lima menit saja.

Baterai yang digunakan di eCanter ini berbeda dari model yang dijual di pasaran. eCanter dengan teknologi swap baterai ini didesain oleh Ample, sedangkan yang konsumen dapat jenisnya fixed alias tak bisa dibongkar pasang.

“Ini untuk pertama kalinya kami menunjukkan ini di Japan Mobility Show dan kami akan melakukan proof of concept pada akhir tahun nanti,” kata Karl Deppen, Presiden and CEO MFTBC saat berbincang dengan wartawan asal Indonesia di pembukaan JMS 2023.

Menurut Deppen baterai fixed sangat cocok untuk eCanter, walau begitu dia melihat ada potensi konsumen membutuhkan jenis lain seperti yang bisa ditukar.

“Tapi ini bukan soal fix atau swap, tetapi ini untuk kasus penggunaan tambahan,” kata dia.

Kebutuhan konsumen yang dia katakan bisa sesuai dengan eCanter baterai tukar misalnya pemakaian truk kecil untuk jarak jauh. Dia mengatakan konsumen bisa menghemat waktu cas menggunakan sistem tukar baterai.

“Kami juga punya konsumen yang punya panel surya, jadi mereka menggunakan energi terbarukan untuk mengecas. Jadi mereka misalnya punya baterai cadangan di pagi hari, lalu sore mereka tukar baterai jadi bisa truk bisa mulai masuk shift kedua,” papar Deppen.

Teknologi ini dikatakan Deppen masih terlalu dini jadi pihaknya butuh waktu untuk menjawab banyak pertanyaan seperti berapa investasi yang dibutuhkan dan lainnya. Proof of Concept untuk teknologi ini bakal dilakukan di Tokyo selama setidaknya enam bulan.

“Ini adalah kasus kegunaan pelengkap. Masih terlalu awal untuk tahu tentang perekonomian soal ini. Instalasinya cukup mahal, kami akan lihat seberapa banyak konsumen yang butuh (penggunaan truk) jarak jauh seperti ini,” ujar Deppen.

[Gambas:Video CNN]

(fea/mik)

[Gambas:Video CNN]