...
0

Politik Sepekan: Konsolidasi PDIP hingga Anies Temui 3 Ketum Koalisi

RajaBackLink.com
politik-sepekan:-konsolidasi-pdip-hingga-anies-temui-3-ketum-koalisi

Jakarta, CNN Indonesia

Dinamika perpolitikan Indonesia sepekan terakhir menjelang pendaftaran capres-cawapres yang akan berlaga di Pemilu 2024 mulai meningkat.

Pelbagai pertemuan yang digelar para capres, konsolidasi parpol hingga tarik menarik dukungan para politikus terhadap kandidat capres tertentu belakangan ini kerap kali dilakukan.

Berikut rentetan peristiwa di kancah perpolitikan nasional selama sepekan terakhir telah dirangkum CNNIndonesia.com:

1. Wacana Duet Ganjar-Anies

Sepekan ini publik dihebohkan dengan wacana menggabungkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam satu koalisi. Semula wacana ini dimunculkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.

Said membayangkan Ganjar dan Anies menjadi kekuatan dan memimpin Indonesia sebagai dua tokoh yang muda serta cerdas.

“Jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan. Sama-sama masih muda, cerdas, dan enerjik,”
ujar Said lewat keterangannya, Senin (21/8).

Pernyataan tersebut lantas menuai pro dan kontra dari pelbagai partai pengusung Anies dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni PKS, Partai Demokrat, dan Partai NasDem. Kemudian, PDIP sebagai partai pengusung Ganjar turut mengomentari. Tak terkecuali Ganjar dan Anies ikut mengomentari langsung wacana tersebut

Ganjar mengaku tak mempersoalkan wacana itu. Ia mengapresiasi PDIP yang membuka komunikasi dengan semua pihak.

“Kalau ide, kan, bebas, namanya demokrasi. Ya sah-sah saja. Dan kita mesti berdialog dengan siapa pun biar adem,” kata Ganjar di Balai Kota Solo, Selasa (24/8).

Sementara Anies justru menawarkan parpol lain bergabung terlebih dulu dengan KPP jika ingin membahas pasangan calon.

Ia membuka peluang menerima parpol mana saja yang berminat untuk bergabung ke koalisi pengusungnya tersebut. Bila nanti ada partai yang ingin bergabung, Anies memastikan tiga parpol koalisi memiliki mekanisme untuk membahasnya bersama.

“Jadi yang menjadi bagian dari koalisi, itu di situ kita bahas bersama-sama. Tapi kalau tidak menjadi bagian dari koalisi, rasanya sulit ada percakapan itu,” kata Anies di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/8).

Namun, belakangan ini Said Abdullah telah mengklarifikasi pernyataannya. Ia menyadari wacana itu sekadar berandai-andai dan tak nyambung.

Said membeberkan hanya terdapat simulasi nama Erick Thohir, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Andika Perkasa, Ridwan Kamil atau Gibran Rakabuming Raka sebagai bursa cawapres Ganjar.

2. Gerilya Sandi ajak kerja sama PKS-Demokrat

Di sisi lain, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno ikut merespons wacana paket capres dan cawapres Ganjar-Anies di Pilpres 2024.

Sandi malah akan mengajak Partai Demokrat dan PKS untuk bekerjasama dalam mengusung capres dan cawapres di Pemilu 2024 jika wacana itu terealisasikan.

“Saya akan mengusulkan ke Pak Mardiono jika akhirnya yang dipilih itu Ganjar-Anies. Kita mengajak mas AHY dan Demokrat dan juga PKS untuk berjuang bersama,” kata Sandi di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/8).

Merespons itu, Partai Demokrat dan PKS pun bereaksi. Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra justru mempertanyakan balik pernyataan Sandi tersebut.

Herzaky mengatakan Partai Demokrat masih fokus mengusung poros perubahan. Dia mengaku belum memikirkan ajakan Sandi jika yang dimaksud untuk membentuk poros baru jika Ganjar dipasangkan dengan Anies.

“Mas Sandi mau gaet Demokrat dan PKS ini, sebenarnya mau mengajak dukung Ganjar-Anies atau bentuk Koalisi baru?” Kata Herzaky saat dihubungi, Kamis (24/8).

Sementara Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri langsung menolak ajakan Sandi tersebut. Ia enggan berspekulasi soal sikap partainya jika Anies dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi, jika Anies hanya menjadi cawapres.

“Kita akan menolak,” kata Mabruri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/8).

Partai Demokrat, PKS dan PPP memenuhi syarat dalam hal kepemilikan kursi DPR untuk mendaftarkan capres-cawapres ke KPU jika mereka berkoalisi di Pilpres 2024.

3. Budiman Sudjatmiko dipecat PDIP

Kabar yang menjadi perhatian publik sepekan ini adalah keputusan PDIP memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kadernya. Budiman tidak lagi dianggap sebagai anggota PDIP sejak bergabung tahun 2004 silam.

Pemecatan Budiman ini dilakukan PDIP sebagai buntut dukungan dan deklarasinya kepada Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 pada Jumat (18/8) lalu di Semarang, Jawa Tengah. Budiman bahkan membentuk relawan Prabowo-Budiman (Prabu).

Sikap Budiman itu berlawanan dengan keputusan PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Surat pemecatan Budiman diteken Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

Merespons pemecatan itu, Budiman menegaskan dirinya belum akan bergabung ke partai manapun usai dipecat. Ia mengaku saat ini ia hanya akan melanjutkan dukungannya terhadap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sejumlah partai politik pun membuka pintu bagi Budiman untuk ikut bergabung usai dipecat PDIP. Tawaran datang dari PKB, Gerindra hingga Partai Gelora.


Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Politik
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com