...
0

Ramalan Adian soal Anies Gagal Nyapres, Apakah Masuk Akal?

RajaBackLink.com
ramalan-adian-soal-anies-gagal-nyapres,-apakah-masuk-akal?

Elektabilitas Anies Baswedan dinilai terus merosot jelang 2024. Sementara Ganjar dan Prabowo mendapat endorse dari Presiden Jokowi. Bakal calon presiden Anies Baswedan dinilai bakal gagal maju di 2024. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia

Politikus PDIP Adian Napitupulu memprediksi Anies Baswedan akan gembos dan gagal menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Sejumlah pengamat politik menilai ramalan itu bisa terjadi jika Anies tak mampu menggenggam parpol koalisinya sampai pendaftaran dimulai.

Prediksi Adian berangkat dari data elektabilitas yang ia pegang. Dia menyebut tingkat keterpilihan Anies terus berkurang.

Ia mengatakan suara pendukung Anies “kembali ke asalnya.” Suara mantan pendukung Presiden Joko Widodo yang sempat singgah di Anies mulai pindah ke Ganjar Pranowo. Adapun Prabowo Subianto kembali mendapatkan suara dari mantan pendukungnya di 2019.

“Akan ada bacalon (bakal calon), bacapres (bakal calon presiden), yang suaranya tergerus habis. Sepertinya iya (Anies),” kata Adian saat ditanya kemungkinan Pilpres 2024 diikuti tiga kandidat, saat ditemui di Jakarta, Sabtu (24/6).

Adian tak mengungkap alasan lain dari ramalannya itu. Namun, ia yakin betul Anies akan gembos dan gagal nyapres di 2024.

Pernyataan itu pun memicu kegeraman NasDem, PKS, dan Demokrat, yang saat ini mendukung Anies lewat Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Demokrat dan NasDem menyinggung operasi penjegalan Anies dalam merespons Adian.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut pernyataan Adian sebagai propaganda. Dia menilai manuver Adian sebagai bagian dari operasi penjegalan Anies.

“Peran yang dilakukan Bung Adian ini jika kita melihat gambar besarnya merupakan bagian dari operasi politik All Jokowi’s Men, bagian dari operasi besar untuk secara sistematis menjegal pencapresan Mas Anies,” ucap Kamhar melalui keterangan tertulis, Minggu (25/6).

Hingga saat ini, ada tiga nama yang digadang sebagai bakal calon presiden. Selain Anies Baswedan, ada nama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Ketiganya telah mengantongi dukungan dari sejumlah partai. Namun, dukungan tersebut belum resmi karena KPU baru membuka pendaftaran kandidat Pilpres 2024 pada 19 Oktober mendatang.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpendapat Anies mungkin saja gembos karena gangguan internal ataupun eksternal.

Gangguan eksternal berupa intervensi dari pihak yang tak terlihat untuk memastikan Anies tak bisa nyapres. Menurutnya, gangguan ini masih dalam tahap dugaan dan wacana publik.

“Kalau misalkan ini diintervensi terlalu jauh oleh kekuatan-kekuatan invisible hand, ini bahaya bagi demokrasi kita. Kita ingin pilpres besok publik punya banyak menu capres maupun cawapres ya sehingga mereka punya alternatif,” kata Agung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu.

Sementara itu, gangguan internal berupa kemandekan kesepakatan antara NasDem, Demokrat, dan PKS. Agung menekankan pada posisi calon wakil presiden.

Menurutnya, koalisi pendukung Anies sangat mungkin bubar kalau mereka tak mampu meyakinkan Demokrat. Pasalnya, Demokrat adalah partai berpengalaman yang tak mudah dibujuk rayu.

Terlebih lagi Demokrat sudah membuka komunikasi dengan PDIP dan koalisi Ganjar Pranowo. Agung berkata Anies harus mencari cara mempertahankan Demokrat jika ingin tetap ikut pilpres.

“Saya kira kemungkinannya besar (Anies) untuk bertahan asal AHY cawapresnya. Itu langkah paling aman,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Pun kalau AHY tidak cawapres, ada insentif elektoral yang membuat Demokrat bertahan. Apa itu? Saya juga belum tahu. Apa pun itu yang bisa membuat Demokrat bertahan.”

Dihubungi terpisah, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyoroti potensi Anies gagal nyapres dari internal koalisi.

Dia berkata Anies harus waspada dengan ketidakpastian tiket pilpres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Apalagi Demokrat sudah mulai menjajaki kemungkinan dengan koalisi lain.

“Salah satu persoalan Anies adalah ketidakpastian tiket. Ini akan mempengaruhi masyarakat dalam memilih sehingga bisa menggerus suara Anies secara perlahan,” ucap Arifki saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu.

Masalah lain yang disoroti Arifki adalah efektivitas narasi yang dibawa Anies. Anies hadir sebagai tokoh oposisi yang membawa narasi perubahan.

Pada saat yang sama, sejumlah survei mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi tinggi. Angka kepuasan berkisar 70 hingga 80 persen.

Arifki berkata ceruk pemilih Anies pun hanya tersisa di 20 persen masyarakat yang tak puas dengan pemerintahan sekarang. Ceruk itu pun masih mungkin diambil alih oleh Prabowo yang pernah menyandang status oposisi belasan tahun terakhir.

“Dalam konteks pilpres, jika 80 persen yang puas dengan Jokowi dibagi ke Prabowo dan Ganjar, masih 40 persen suara. Itu masih lebih besar dari potensi yang bisa didapatkan Anies sekitar 20 persen,” kata Arifki.

(dhf/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Ramalan
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com