CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 11:05 WIB
Bagikan :
Reruntuhan kapal Titanic yang fotonya diambil pada 1986. Tekanan air amat besar menanti di lokasi ini. (Gamma-Rapho via Getty Images/Xavier DESMIER)
Jakarta, CNN Indonesia —
Tekanan air di kedalaman laut di sekitar lokasi tenggelamnya Kapal Titanic disebut setara dengan ditindih ratusan gajah. Ledakan kapal selam pun diprediksi jadi salah satu yang mungkin terjadi.
Sebelumnya, kapal selam Titan yang mengangkut lima orang turis melakukan ekspedisi bawah laut, Minggu (18/6). Kapal selam kecil (submersible) itu hilang kontak usai menyelam 1 jam dan 45 menit.
Tim SAR kemudian menemukan puing kapal di sekitar 200 meter dari bangkai Titanic. Otoritas terkait menyatakan kapal selam itu meledak saat di bawah laut dan para penumpangnya meninggal.
Pelakunya diduga tekanan air.
Setara ratusan gajah
Kapal RMS Titanic, pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, ke New York, AS, 14 April 1912, tenggelam ke dasar laut usai menabrak gunung es setinggi 500 meter.
Insiden ini menewaskan lebih dari 1.500 penumpang dan awak. Bangkai kapal pun tenggelam ke dasar laut di hampir 3,8 km (atau 3.800 meter) di bawah tenggara pantai Newfoundland.
Dikutip dari makalah Nicholas J. Brooksa dari Jurusan Kimia di Imperial College London, Inggris, bertajuk ‘Pressure effects on lipids and bio-membrane assemblies’, rata-rata tekanan air di kedalaman laut 3,8 km mencapai 40MPa atau 400 bar atau 395 atmosfer.
Jika dikonversikan, tekanan ini setara dengan 4.080.000 kgf/m2 atau 408 kgf/cm2. Artinya, kita akan merasakan kekuatan setara dengan beban 4.080.000 kg tiap area seluas 1 meter persegi, atau 408 kg per cm persegi.
Sebagai perbandingan, berat rata-rata gajah jantan Asia dewasa, menurut Denver Zoo, mencapai 5.221 kg. Dengan demikian, tekanan air di sekitar Titanic seperti ditindih 781 gajah per meter perseginya.
Kapal selam tebal
Robert Blasiak, peneliti laut di Pusat Ketahanan Stockholm di Universitas Stockholm, menyebut tekanan ini 390 kali lebih besar daripada tekanan di permukaan.
“Sebagai gambaran, [kekuatan] itu sekitar 200 kali tekanan di dalam ban mobil,” kata dia, dikutip dari BBC.
“Itulah kenapa Anda membutuhkan kapal selam yang memiliki dinding yang sangat tebal,” lanjutnya.
Dinding serat karbon dan titanium kapal selam Titan dirancang untuk memberikannya kedalaman operasi maksimum 4.000 m (13.123 kaki).
Masalahnya, dengan tekanan sebesar itu, kerusakan sedikit saja bisa berakibat fatal.
“Jika ada yang salah, kemungkinan besar itu kesalahan besar,” kata Stefan Williams, profesor robotika laut dari Sydney University, dikutip dari The Guardian.
“Jika kapal gagal secara dahsyat, ini seperti bom kecil yang meledak. Potensinya adalah bahwa semua perangkat keselamatan dapat dihancurkan dalam proses tersebut,” tandas dia.
(tim/arh)
Bagikan :
