Jakarta, CNN Indonesia —
Pangeran Antasari adalah salah satu pahlawan nasional sebelum kemerdekaan. Sejarah perjuangan Pangeran Antasari dapat diketahui melalui kisah hidupnya.
Dilansir daro buku Mengenal Pahlawan Indonesia: Edisi Revisi (2008), Pangeran Antasari lahir di Banjarmasin pada 1797.
Pangeran Antasari adalah keturunan dari Sultan Tachmidullah atau yang dikenal juga sebagai Panembahan Kuning.
Ia adalah anak Pangeran Masohot dan Gusti Hadijah. Namun, sebagai pewaris, ia justru terlupakan dan terbuang dari istana.
Sejarah Perjuangan Pangeran Antasari
Ilustrasi. Sejarah perjuangan Pangeran Antasari dalam melawan Belanda (J.P. de Veer via Wikimedia Commons CC-PD-Mark)
Dalam buku Sejarah Peradaban Islam di Indonesia (2019) dijelaskan bahwa Pangeran Antasari adalah cucu Pangeran Amir.
Kemudian Pangeran Antasari juga menjadi penerus perjuangan masyarakat Banjar dalam melawan penjajahan Belanda di Indonesia.
Meski lahir di lingkungan istana, Pangeran Antasari banyak menghabiskan hidupnya di tengah-tengah masyarakat dan banyak belajar ilmu agama dari para ulama.
Pangeran Antasari memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berdagang dan bertani. Ia dikenal sebagai cocok yang memiliki pemahaman agama Islam yang tinggi, berakhlak baik, ikhlas, jujur, dan pemurah.
Sikapnya yang baik tersebut membuat Pangeran Antasari disukai oleh masyarakat dan dia diangkat sebagai pemimpin atau Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin pada 14 Maret 1862.
Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin berarti pemimpin pemerintahan, panglima perang, dan pemuka agama tertinggi.
Di masa pemerintahannya, Pangeran Antasari melalui berbagai perang dan pertempuran melawan pihak Belanda, salah satu perang yang ia pimpin adalah Perang Banjar.
Pangeran Antasari menyerang dan berhasil menguasai pendudukan Belanda di Gunung Jabuk. Selain itu, ia juga menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron.
Atas siasat Pangeran Antsari dan Tumenggung Suropati, para pejuang Banjar berhasil menenggelamkan kapal Onrust sekaligus para pemimpinnya, seperti Letnan van der Welde dan Letnan Bangert.
Pahlawan Nasional Pangeran Antasari
Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862 karena penyakit cacar yang kala itu mewabah di Kalimantan Selatan. Ia wafat saat tengah mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Belanda.
Untuk mengenang jasa-jasanya, Pangeran Antasari mendapat gelar Pahlawan Nasional sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 06/TK/1968.
Nama Pangeran Antasari juga banyak digunakan sebagai nama jalan. Namanya juga diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan yakni Bumi Antasari.
Itulah sejarah perjuangan Pangeran Antasari dalam melawan Belanda. Selamat belajar!
(juh)
