Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan volume penyaluran LPG 3 kilogram (kg) mencapai 8,3 juta ton pada 2024. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan volume penyaluran LPG 3 kilogram (kg) mencapai 8,3 juta ton pada 2024.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM Tutuka Ariadji mengatakan jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 2023 yang sebesar 8 juta ton, termasuk cadangan 0,5 juta ton.
“Kuota volume LPG 3 kg yang disepakati untuk diajukan dalam pembahasan RAPBN Tahun Anggaran 2024 adalah 8,2 juta-8,3 juta ton,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI, Rabu (14/6).
Sedangkan, sampai Mei tahun ini realisasi penyaluran LPG 3 kg sudah mencapai sebesar 3,32 juta ton atau 41,6 persen dari total kuota 8 juta ton.
Tutuka berharap penyaluran LPG 3 kg akan semakin tepat sasaran dengan berbagai langkah yang telah disusun bersama PT Pertamina (Persero). Salah satunya pendataan pembeli tabung gas melon tersebut.
Menurutnya, pendataan dan pencocokan data serta pencatatan transaksi pembeli yang berhak menerima gas subsidi akan terus dilakukan. Di mana, sejak awal tahun telah dilakukan mulai dari tahap persiapan dan uji coba kendala sistem yang dimiliki, seperti MyPertamina.
Uji coba dilakukan ada Januari-Februari 2023, sekaligus menjadi tahapan sosialisasi kepada masyarakat.
Kemudian, implementasi pendataan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari Pulau Jawa, Bali, dan NTB yang ditargetkan selesai Juni 2023 yang mencakup 138 kota kabupaten.
“Kemudian dilanjutkan implementasi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi yang ditargetkan Juli 2023 selesai yang mencakup 273 kota/kabupaten,” jelasnya.
Sembari melakukan pendataan, ESDM memastikan akan terus melakukan evaluasi apa saja yang perlu diperbaiki, termasuk keamanan dan kelancaran sistem aplikasi yang digunakan.
“Evaluasi program akan terus dilaksanakan sejak Maret hingga Desember 2023,” pungkasnya.
(ldy/dzu)
