Jakarta, CNN Indonesia —
Holding BUMN industri pertambangan Mining Industry Indonesia atau MIND ID menargetkan konsumsi energi dengan energi baru terbarukan (EBT) mencapai 40,2 juta giga joule (GJ) di 2023.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan jumlah itu meningkat lebih dari 20 persen dari baseline di 2021 sebesar 33,5 juta GJ.
“Kami tingkatkan menjadi 40,2 juta giga joule atau 20 persen dari baseline 2021, kemudian dilanjutkan jadi 52,5 juta GJ di tahun 2060 di mana pemerintah beraspirasi sudah mencapai net zero emission,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Senin (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2030, MIND ID juga menargetkan digitalisasi seluruh peralatan tambang, elektrifikasi alat produksi utama, dan konversi bahan bakar berbasis fosil ke energi ramah lingkungan.
“Sedangkan di 2060 target yang ingin kita capai adalah elektrifikasi seluruh alat utama produksi yang kemudian dilakukan melalui peningkatan renewable energy sebagai sumber energi ramah lingkungan,” kata Hendi.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Arsal Ismail mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam transisi energi untuk mencapai net zero emission (NZE) di 2060. Karenanya, PTBA merangkai peta jalan transisi energi hingga 2060.
Roadmap transisi energi PTBA terbagi atas empat periode. Periode 2023 yang terdiri atas penjajakan upaya diversifikasi bisnis di luar batu bara, elektrifikasi peralatan tambang, reforestasi, dan optimasi hauling road dan jam jalan alat berat
Pada periode 2024-2026, PTBA bakal melakukan, implementasi pemakaian biodioesel, pembentukan komite dekarbonisasi dan tata kelola berkelanjutan.
“Selain itu kami juga dapat menjalankan program audit energi, berpartisipasi dalam pasar karbon, serta persiapan adopsi Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD),” katanya.
Lalu pada periode 2027-2030 di antaranya peningkatan portofolio EBT dalam bisnis perusahaan, optimasi kegiatan reklamasi, dan peningkatan porsi elektrifikasi tambang.
Terakhir periode 2031-2060, PTBA akan meningkatkan penggunaan hidrogen pada alat tambang, meningkatkan pendapatan dari bisnis hijau selain tambang dan pembangkitan, dan meningkatkan porsi bauran EBT pada operasional tambang.
(fby/agt)
