0

Algoritma Instagram Promosikan Akun Pedofil, Keamanan Meta Dikritik

algoritma-instagram-promosikan-akun-pedofil,-keamanan-meta-dikritik

Instagram lewat algoritmanya dituding mempromosikan akun atau konten berbau pedofilia. Bagaimana bisa itu lolos dari pantauan Meta? Instagram dituding mempromosikan konten-konten berbau pedofilia lewat algoritmanya. (Dok. Instagram)

Jakarta, CNN Indonesia

Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan Whatsapp, membentuk tim investigasi internal usai temuan sistem di perusahaan yang “menghubungkan dan mempromosikan jaringan akun” yang berbau pedofilia.

Melansir Engadget, konten itu berada di Instagram yang lalu dipromosikan algoritmanya. Laporan terkait ini pertama kali ditulis oleh Wall Street Journal. 

Pihak Meta pun mengakui ada masalah dalam penegakan sistemnya dan telah mengambil tindakan termasuk membatasi sistemnya untuk merekomendasikan penelusuran yang terkait dengan pelecehan seksual.

“Eksploitasi anak adalah kejahatan yang mengerikan,” kata Meta kepada Wall Street Journal dalam sebuah pernyataan.

“Kami terus menyelidiki cara untuk secara aktif mempertahankan diri dari perilaku ini.” kata Meta lagi.

Bersama dengan gugus tugas yang dibentuk, Meta mengatakan mereka bekerja memblokir jaringan materi yang terkait pelecehan seksual anak (CASM). Meta juga telah mengambil langkah untuk mengubah sistemnya.

Dalam dua tahun terakhir, Meta menyebut 27 jaringan pedofilia telah ditutup dan mereka sedang berupaya menghapus lebih banyak lagi konten serupa.

Meta juga telah memblokir ribuan tagar terkait dan mengambil tindakan untuk mencegah sistemnya merekomendasikan istilah terkait CSAM. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini pun mencoba menghentikan sistemnya agar tak menghubungkan calon pelaku dengan yang lain.

Peringatan buat Meta

Mantan Kepala Keamanan Meta Alex Stamos mengatakan “tim yang terdiri dari tiga akademisi dengan akses terbatas bisa menemukan jaringan yang sedemikian besar seharusnya menjadi peringatan untuk Meta.”

Ia mengatakan Meta punya perangkat yang lebih baik daripada investigator luar untuk memetakan jaringan CSAM. “Saya harap, perusahaan berinvestasi ulang di sektor investigator manusia,” katanya.

Akademisi yang ikut menemukan konten ini antara lain berasal dari Stanford’s Internet Observatory and UMass’s Rescue Lab. Mereka menemukan “komunitas skala besar yang mempromosikan kejahatan kekerasan seksual.”

Setelah membuat pengguna percobaan dan melihat satu akun, mereka langsung mendapatkan rekomendasi “disarankan untuk Anda” yang memuat akun kemungkinan milik penjual dan pembeli CSAM, bersamaan dengan akun yang ditautkan ke situs konten luar platform.

Dengan eksperimen sederhana tersebut, para pakar itu langsung mendapatkan akun mereka dibanjiri dengan konten pelecehan seksual.

“Instagram adalah jalan menuju tempat-tempat di internet di mana ada pelecehan seksual anak yang lebih eksplisit,” kata direktur UMass Rescue Lab Brian Levine.

Para pakar juga menemukan konten CSAM “sangat parah” di situs tersebut. “Platform terpenting untuk jaringan pembeli dan penjual ini tampaknya adalah Instagram.”

Di sisi lain, laporan Wall Street Journal ini membuat Instagram disindir pemilik Twitter Elon Musk. Musk mengatakan, kabar ini “sangat mengkhawatirkan,” sembari mengunggah tangkapan layar laporan WSJ di akun Twitternya.

[Gambas:Twitter]

(lth/arh)

Algoritma
RajaBackLink.com

More Similar Posts

No results found.
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com