Manchester –
Manchester City selangkah menuju predikat Treble Winners. Manajer Pep Guardiola yakin kalau tidak banyak yang suka melihat Citizens mencapainya.
City sudah merebut dua trofi domestik, yakni Premier League dan Piala FA. Cuma tinggal satu trofi yang belum didapat, yakni Liga Champions.
City harus lebih dulu melewati Inter Milan pada partai Final Liga Champions di Attaturk Stadium, Istanbul, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB besok. Ini jadi final kedua City setelah pertama pada 2021 saat dikalahkan Chelsea.
Sudah tentu City dan Guardiola akan makin bernafsu untuk merebutnya, mengingat mereka butuh itu untuk menahbiskan diri sebagai klub raksasa Eropa. Sekaligus tentunya masuk dalam buku sejarah sebagai sedikit tim yang pernah meraih treble.
Di Inggris, baru Manchester United yang meraihnya pada 1998/1999, sekalipun ada Liverpool dengan Treble ‘Mickey Mouse’-nya di 2000/2001. Guardiola sendiri pernah mencatatkan itu bersama Barcelona pada 2008/2009.
Meski demikian, keberhasilan City nantinya juga mendatangkan komentar miring soal “membeli” gelar dengan banyaknya uang transfer yang sudah dikeluarkan selama ini. Belum lagi City juga disayang UEFA karena lolos dari sanksi sekalipun melanggar aturan FFP.
Wajar jika Guardiola merasa banyak yang ingin City gagal di final dan menjagokan Inter jadi juara.
“Saya tidak tahu (apakah fans di Inggris akan mendukung kami). Saya juga tidak tahu apakah Manchester United ingin kami jadi juara, ya juara Liga Champions,” ujar Guardiola di Daily Mail.
“Dengar, ketika Anda mencapai fase ini, maka tidak semua orang ingin Anda juara. Saya yakin banyak orang di Italia sana yang ingin Inter juara, tapi ada juga yang tidak. Itulah rivalitas dalam sepakbola.”
“Orang-orang yang mendukung kami tentu menginginkan treble, tapi saya tidak peduli sih jika yang lain ingin Inter Milan juara.”
(mrp/raw)
