0

5 Biang Kerok Polusi Udara Jakarta

RajaBackLink.com
5-biang-kerok-polusi-udara-jakarta

Jakarta, CNN Indonesia

Kualitas udara Jakarta dan sekitarnya disebut memburuk beberapa waktu belakangan ini. Sejumlah wilayah terlacak jadi langganan zona merah polusi, termasuk Jakarta dan Tangerang Selatan.

Penyebab polusi udara pun telah diungkap oleh sejumlah ahli dan pemerintah. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai penyebab polusi udara.

Berikut sejumlah potensi sumber polusi berdasarkan keragaman studi dan komentar pihak terkait:

PLTU

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satryo Nugroho mengatakan salah satu penyebab polusi khususnya di Jakarta adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Ia menyebut ada 16 PLTU batu bara yang mengepung Jakarta, yakni 10 di Banten dan enam lainnya di Jawa Barat.

Senada, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga mengakui pembangkit listrik jadi salah satu dari tiga penyebab polusi udara Jakarta.

“Lihat polusi udara di Jakarta karena tiga hal. Satu kendaraan, kedua pabrik, ketiga pembangkit tenaga listrik,” katanya dalam seminar di Auditorium Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).

Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantah kualitas udara buruk di Jakarta karena PLTU.

Sementara itu, Walhi bersama Greenpeace pada 2017 memetakan bahwa ada 10 PLTU berbahan bakar batu bara di Banten yang menyumbang polusi di Jakarta.

Sebanyak 10 PLTU itu adalah PLTU Lestari Banten Energi berkapasitas 670 MW, PLTU Suralaya unit 1-7 berkapasitas 3400 MW, PLTU Suralaya unit 8 berkapasitas 625 MW, PLTU Labuan unit 1-2 berkapasitas 600 MW, dan PLTU Merak Power Station unit 1-2 berkapasitas 120 MW.

Kemudian PLTU Lontar unit 1-3 berkapasitas 945 MW, PLTU Lontar Exp berkapasitas 315 MW, PLTU Babelan unit 1-2 berkapasitas 280 MW, PLTU Pindo Deli dan Paper Mill II berkapasitas 50 MW, serta PLTU Pelabuhan Ratu unit 1-3 berkapasitas 1050 MW.

Transportasi

Berdasarkan Public Expose: Strategi Pengendalian Pencemaran Udara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta 2022, kendaraan bermotor jadi sumber paling signifikan polusi Jakarta.

Sektor transportasi menjadi kontributor terbesar terutama untuk polutan NOx, CO, PM10, dan PM2.5, dan SO2.

Ada tujuh jenis polutan yang diteliti yakni karbon monoksida (CO), Nitrogen Oxsida (NOx), Sulfur dioksida (SO2) Partikulat udara 10 mikrometer (PM10), partikulat udara 2,5 mikrometer (PM2,5), karbon hitam (BC), dan Non-methane volatile organic compounds (NMVOC).

CO menjadi yang terbanyak, yakni 298.171 ton, dengan kendaraan bermotor menyumbang 28.317 ton atau 96,36 persen di antaranya.

Selain kendaraan bermotor, penyumbang CO terbesar di Jakarta adalah sektor industri (3.738 ton, 1,25 persen), pembangkit listrik (5.252 ton, 1,76 persen), perumahan (1.774 ton, 0,59 persen), dan komersial (90 ton, 0,03 persen).

Kendaraan bermotor juga menjadi penyumbang terbesar untuk polutan PM10, PM 2,5, dan BC. Untuk PM10, kendaraan bermotor menghasilkan 5.113 ton atau 57,99 persen.

Berbeda dengan polutan SO2, sektor industri menjadi penyumbang terbanyak yakni 2.637 ton (61,96 persen) dari total 4.256 ton. Di posisi kedua, ada pembangkit listrik industri menjadi penyumbang terbanyak yakni 2.637 ton (61,96 persen) dari total 4.256 ton.

Selanjutnya, kendaraan bermotor dengan sumbangan 493 ton SO2 atau 11,58 persen.

Fakta soal kontribusi kendaraan ini seiring dengan jumlah total kendaraan di Jakarta yang terus meningkat, dengan laju kenaikan angka sepeda motor mencapai 4,9 persen, sementara mobil penumpang naik 7,1 persen per tahun.

Sementara, jumlah mobil beban naik 5,3 persen dan mobil bus 4,7 persen. Dengan laju kenaikan itu, berdasarkan data 2020, jumlah kendaraan bermotor di DKI mencapai 20,22 juta unit.

Uap Air

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkap ada peran uap air terkait konsentrasi polusi udara di Jakarta yang tinggi pada pukul 03.00-04.00 WIB dalam beberapa hari.

“Yang waktu heboh kan ambilnya jam 03.00 pagi. Terang aja padet karena kan ada uap air juga kecampur,” kata dia, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8).

Karhutla

Kondisi lainnya yang juga menyebabkan polusi baik di Jakarta maupun daerah lainnya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama di Kalimantan.

Berdasarkan pantauan citra BMKG, asap terdeteksi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

“Arah angin di Indonesia pada umumnya bertiup dari Tenggara ke Barat Laut – Timur Laut. Tidak terdeteksi adanya Transboundary Haze,” bunyi keterangan resmi BMKG.

El Nino

Polusi udara yang pekat diperparah oleh efek fenomena iklim yang membuat hujan makin hilang, El Nino.

“Kalau di Jakarta karena musim kemarau banyak ladang-ladang yang dibakar jadi banyak asap yang mengambang,” kata Profesor Meteorologi dan Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edvin Aldrian, Selasa (8/8).

Ketika hujan makin jarang, sambung Edvin, wet deposition alias proses penting untuk menghilangkan gas dan partikel dari atmosfer jadi hilang.

“Karena tidak hujan, jadi dia banyak sekali polutan yang beredar di atmosfer,” ungkapnya.

(fby/mik)

[Gambas:Video CNN]

Biang
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com