Boeing (BA.N) menyatakan jet 787 Dreamliner hasil produksi mereka cacat. (AFP Photo/Jim Watson).
Jakarta, CNN Indonesia —
Boeing (BA.N) menyatakan sejumlah jet 787 Dreamliner hasil produksi mereka cacat.
Masalah itu terjadi pada pemasangan stabilizer horisontal 787 yang dipasang oleh fasilitas produksi Boeing di Salt Lake City, Utah. Stabilizer horisontal itu terletak di dasar ekor pesawat.
Stabilizer horisontal berfungsi membuat pesawat mempertahankan keseimbangan longitudinal saat terbang.
Perusahaan menyatakan temuan yang didapat minggu lalu itu mengharuskan mereka untuk memeriksa 90 jet baru. Dan karena masalah itu, mereka terpaksa harus memundurkan jadwal pengiriman pesawat ke sejumlah pemesan.
Mengutip Reuters, Rabu (7/6), mereka menyatakan butuh waktu dua minggu untuk memperbaiki masalah itu.
Selain pada stabilizer horisontal, mereka juga menemukan masalah pada shimming, bahan yang mengisi celah di antara permukaan pesawat. Masalah berupa; ukuran yang tidak memenuhi spesifikasi.
Boeing mengklaim semua masalah itu tak mempengaruhi aspek keamanan. Tetapi mereka tak merinci seberapa jauh masalah ini bisa mempengaruhi penerbangan.
Mereka juga tak mengungkap apakah Dreamliners yang saat ini dioperasikan oleh sejumlah maskapai juga mengalami masalah serupa dan karena itu perlu diperbaiki.
Boeing pekan lalu mengumumkan telah meningkatkan produksi 787 dari tiga menjadi empat jet per bulan. Mereka mengatakan masalah itu tidak menyebabkan penghentian produksi 787.
“Seharusnya ada gangguan produksi minimal mengingat shim yang sesuai hanya memerlukan perubahan kecil,” kata analis Jefferies Sheila Kahyaoglu dalam sebuah catatan kepada klien.
Meski tak mengganggu produksi, masalah tersebut cukup mengganggu saham Boing. Tercatat saham Boeing turun 2,4 persen usai informasi kecacatan itu diumumkan.
(agt/dzu)
