Catatkan Laba Tertinggi, Pertamina Optimalkan TJSL untuk Masyarakat

Jakarta, CNN Indonesia —

PT Pertamina (Persero), melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), telah memberikan manfaat kepada 45 ribu masyarakat yang tinggal di sekitar area operasional sepanjang 2022 lalu. Hal ini sejalan dengan pencapaian kinerja BUMN energi terbesar di Indonesia ini, yang berhasil membukukan laba dan kinerja operasional yang tertinggi sepanjang sejarah.

Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Pertamina tidak hanya berkomitmen untuk pertumbuhan keberlanjutan perusahaan dan karyawan, tetapi juga untuk masyarakat. Dalam upaya menjalankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan komunitas, perseroan pun mengusung tema ‘energizing community sustainability’.

“Dengan bersama-sama masyarakat, kita dapat mencapai gaya hidup dan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (8/6).

Melalui program TJSL, Pertamina berhasil menyentuh lebih dari 17.000 Ibu dan Anak melalui program kesehatan, 14.000 UMKM Perempuan melalui program kemandirian, dan 12.000 Kepala Keluarga melalui program pangan sosial.

Di samping itu, program TJSL juga berhasil menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja, memberdayakan 2.600 petani dan nelayan, serta melibatkan lebih dari 500 sahabat disabilitas dan 1.500 pelajar dalam program pendidikan.

Nicke juga mengungkapkan bahwa pada 2022, program TJSL berhasil dilaksanakan dengan baik, baik dalam kontribusinya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development Goals) maupun dalam program prioritas secara keseluruhan.

“Program TJSL berhasil dilaksanakan 100 persen, dan kita dapat melihat ada tiga pilar utama, yaitu lingkungan yang berkelanjutan, pendidikan yang berkelanjutan, dan ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.

Ketiga pilar TJSL tersebut diwujudkan dalam berbagai program yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari program untuk penyandang disabilitas, penyerapan tenaga kerja, hingga pengembangan Desa Energi Berdikari.

“Saya sangat bangga dengan Desa Energi Berdikari karena kita melibatkan masyarakat desa, terutama para ibu-ibu, untuk berperan aktif dalam mencapai emisi nol. Mereka menggunakan sumber energi terbarukan yang ada di daerah mereka untuk mengolah limbah menjadi energi,” tambah Nicke.

Pada 2022, melalui program TJSL di bidang lingkungan, Desa Energi Berdikari Pertamina berhasil mengurangi 680 ribu ton setara CO2 selama setahun.

Di bidang pendidikan, Pertamina memberikan beasiswa kepada anak-anak di daerah terdepan, terluar, dan terpinggir (3T) serta anak-anak disabilitas. Sedangkan di bidang ekonomi, Pertamina membentuk UMK Academy untuk Desa Wisata dan Kewirausahaan.

Alhasil, melalui rangkaian program TJSL ini, Pertamina telah meraih 17 penghargaan internasional dan 268 penghargaan nasional.

“Ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya fokus pada bisnis inti, tetapi juga serius dalam mengelola aspek lainnya dengan target yang jelas, program yang terarah, dan alokasi dana serta sumber daya yang telah kita komitmenkan sejak awal,” pungkas Nicke.

(rir)