0

Daftar Daerah di Indonesia yang Alami Musim Hujan dan Kering ‘Abadi’

daftar-daerah-di-indonesia-yang-alami-musim-hujan-dan-kering-‘abadi’

Sejumlah daerah di Indonesia mengalami musim hujan dan kemarau 'abadi', termasuk Bogor dan Sulteng. Simak daftar lengkapnya berikut. Ilustrasi. BMKG menyebut beberapa daerah yang mengalami musim hujan dan kemarau ‘abadi’.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko menjelaskan ada 16 persen wilayah Tanah Air yang mengalami musim hujan dan kemarau ‘abadi’, termasuk Bogor dan Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, BMKG menjelaskan 21 persen atau 144 Zona Musim (ZOM) sudah masuk periode musim kemarau pada akhir Mei lalu. Sebanyak 307 ZOM (44 persen) lainnya diperkirakan akan mengalami kemarau hingga Juni. Sisanya pada Juli hingga September.

Sementara itu, 16 persen atau 113 zona musim adalah zona satu musim. Kebanyakan merupakan daerah hujan.

“Aceh bagian barat, sebagian besar pantai barat pulau Sumatera, pulau Kalimantan bagian utara, Bogor, SulBar bagian utara, Sulteng bagian selatan, Sulsel bagian utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua,” ujar Urip kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/6).

Wilayah-wilayah tersebut masuk ke dalam kategori wilayah satu musim berdasarkan data curah hujan panjang.

“Berdasarkan data hujan yang panjang (klimatologi 30 tahun) daerah satu musim adalah daerah yg mengalami periode hujan terus menerus sepanjang tahun, dan tdk berubah pada tahun-tahun berikutnya. Yang berubah hanya variasinya, tetapi hujannya tetap di atas 150 mm per bulan,” jelas Urip.

“Batasan musim hujan adalah jika curah hujan satu bulan mencapai lebih besar dari 150 milimeter,” imbuhnya.

Hal sebaliknya juga terjadi pada wilayah satu musim yang mengalami musim kemarau. Ketika sebuah wilayah memiliki curah hujan di bawah 60 milimeter per bulan, curah hujannya dapat bervariasi tetapi tetap tidak sampai 60 milimeter per bulan.

Urip menyebut wilayah satu musim umumnya mengalami “hujan terus kecuali di Sulawesi Tengah dominan musim kering sepanjang tahun.”

Lebih lanjut menurut Urip, sebuah wilayah bisa memiliki satu musim dikarenakan “karakteristik kondisi iklim khusus dan interaksi atmosfer-laut dengan bentang wilayah yang unik menjadi salah satu faktor wilayah tersebut hanya mengalami satu musim dalam setahun.”

Meski demikian, wilayah-wilayah tersebut bisa mengalami cuaca yang dialami musim lain. Misalnya, wilayah satu musim yang mengalami musim kemarau bisa saja mengalami hujan terus menerus seperti mengalami musim hujan.

“Betul. Misal Bogor, walaupun pada bulan Juli yg sebagian besar wilayah Indonesia kemarau, tapi Bogor tetap hujan,” tutur Urip.

Walau demikian, wilayah satu musim juga masih tetap terpengaruh anomali iklim global seperti El Nino atau La Nina yang berdampak pada dinamika cuaca di wilayah tersebut. Dinamika cuacanya sendiri, kata dia, “dapat bervariasi tergantung tempat dan waktunya.”

(lom/lth)

Daftar
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com