Ilustrasi. Kenali ciri-ciri red flag dalam hubunganmu dengan pasangan. (iStockphoto/Srdjanns74) Jakarta, CNN Indonesia —
Istilah red flag akhir-akhir ini sering bermunculan di media sosial. Red flag sendiri mengacu pada seseorang atau sebuah ikatan percintaan yang menjurus pada hubungan beracun atau toxic relationship.
Istilah red flag makin sering digunakan saat seseorang curhat tentang hubungannya yang terasa tidak baik-baik saja. Misalnya, berkaitan dengan sikap pasangannya yang mengatur-ngatur, sering minta uang, atau selingkuh tapi tidak mau mengakui perbuatannya.
Tapi, apa sebenarnya red flag dalam hubungan dan apa saja ciri-cirinya?
Red flag dalam hubungan
Dalam berbagai konteks, red flag ditujukan untuk berhenti. Misalnya, lampu merah pada lampu lalu lintas menunjukkan pengendara harus berhenti.
Pada hubungan, red flag juga diasosiasikan untuk berhenti. Dengan kata lain Anda diminta mengakhiri hubungan karena terlalu berbahaya atau alasan lain yang memang tidak termaafkan.
Menukil Very Well Mind, seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam hubungan, Wendy Walsh mengatakan red flag dalam hubungan bisa menjadi tanda bahaya. Hal ini bisa muncul saat seseorang tidak bisa menjalankan hubungan yang sehat dengan pasangannya.
“Dalam hubungan, tanda bahaya adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat dan berjalan bersama akan berbahaya secara emosional,” jelas Walsh.
Tanda-tanda sebuah hubungan masuk kategori red flag
Beberapa tanda red flag dalam hubungan biasanya terlihat jelas. Tapi tak sedikit juga yang tidak terlihat atau tampak samar. Berikut beberapa tanda hubungan atau pasangan red flag
1. Tidak percaya dan mudah cemburu
Tanda bahaya atau red flag kerap kali dimulai dari sikap perhatian yang berlebihan tapi berujung pada cemburu dan rasa tidak percaya. Kenyataannya, memberi perhatian yang berlebihan ini bisa jadi tanda rasa tidak percaya yang ditunjukkan pasangan.
2. Terlalu mengontrol
Pasangan yang terlalu mengontrol kehidupan Anda juga bagian dari red flag dalam hubungan. Misalnya pasangan melarang Anda pergi dengan teman, pergi ke tempat tertentu, atau mengontrol apa yang harus dan bisa Anda lakukan.
3. Memberikan semua dunia dan waktunya
Mungkin terdengar romantis, tapi percayalah pasangan yang menggantungkan seluruh hidupnya pada Anda adalah ciri-ciri pasangan red flag dan harus segera ditinggalkan. Terutama jika mereka sudah tidak memiliki cita-cita, tujuan, hobi, bahkan teman karena merasa Anda adalah dunianya.
Ingatlah, ketika masing-masing pihak memiliki kehidupannya sendiri, hal itu dapat memperkaya diri dan ikatan. Jika seseorang mengandalkan Anda sepenuhnya untuk merasa bahagia justru hal ini berbahaya. Sebab dapat menyebabkan perasaan tercekik, dendam, dan ketidakbahagiaan.
4. Narsisisme
Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi mental yang menunjukkan obsesi diri dan rasa penting yang salah tempat. Melansir BetterUp, narsistik bisa muncul sebagai delusi keagungan, meski tidak dalam arti klinis.
Narsistik percaya bahwa dunia berputar di sekitar mereka. Terlibat secara emosional dengan orang yang narsis dan didorong oleh ego bisa melelahkan dan membuat trauma. Kebutuhan mereka akan selalu dianggap lebih penting daripada kebutuhan Anda.
5. Masalah manajemen emosi
Jika seseorang yang dekat dengan Anda memiliki masalah dalam manajemen amarah, ini bukan hal yang baik. Bahkan ada masanya pada suatu waktu Anda mungkin merasa terancam atau tidak aman selama konflik terjadi.
Kurangnya regulasi emosional adalah tanda bahaya yang pasti dalam sebuah hubungan. Anda harus merasa cukup nyaman dengan pasangan atau teman untuk menangani topik yang sulit tanpa mengkhawatirkan keselamatan diri saat terjadi konflik. Siapa pun – pria atau wanita – yang menggunakan amarah sebagai taktik intimidasi menunjukkan perilaku yang toxic.
6. Gaslighting
Gaslighting adalah taktik manipulasi umum dan red flag yang jelas dalam hubungan apa pun. Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional yang berbahaya, sebab mereka akan memanipulasi Anda, hingga membuat Anda mempertanyakan kewarasan atau penilaian sendiri.
Korban gaslighting dibuat merasa bersalah, terlepas dari apakah mereka melakukan kesalahan atau tidak. Itulah mengapa gaslighting juga termasuk red flag dalam suatu hubungan yang perlu diwaspadai.
(tst/pua)
