Haris Azhar bantah Luhut soal dibayari kuliah di Harvard. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia —
Aktivis HAM Haris Azhar membantah klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang membantu sekolah doktoral di Universitas Harvard. Haris mengaku selama menjalani masa perkuliahan ia hanya sekali mendapat beasiswa dan sisanya membayar secara mandiri.
“Soal sekolah saya sekolah 4 universitas. Ambil hukum, sosiologi, filsafat, sosiologi dan HAM. Tiga bayar sendiri dan 1 beasiswa. jadi enggak pernah kuliah di Harvard dan dibayarin saksi,” kata Haris di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6).
Sebelumnya, dalam persidangan pemeriksaan saksi, Luhut mengatakan sempat berkomunikasi dengan Haris soal lanjutan studi kuliahnya. Ia mengklaim Haris sempat meminta bantuannya untuk melanjutkan studi S3 atau doktoral.
“Dia minta tolong mau sekolah, saya waktu itu dorong ke Harvard untuk ambil doktornya. Dia bilang silahkan pak Luhut kalau bisa bantu saya,” kata Luhut.
Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti kini tengah menghadapi proses hukum dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut.
Dalam dakwaannya, JPU menilai pernyataan Haris dan Fatia dalam sebuah video yang diunggah melalui akun YouTube Haris telah mencemarkan nama baik Luhut.
Video tersebut berjudul ‘Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada!. Video itu membahas hasil kajian cepat Koalisi Bersihkan Indonesia dengan judul ‘Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya’.
Dalam perkara ini, Haris dan Fatia didakwa Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang ITE, Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946, dan Pasal 310 KUHP Tentang Penghinaan.
(mab/DAL)
