PM Israel Benjamin Netanyahu dan Dubes AS untuk Israel David Friedman saat menyaksikan uji coba rudal antirudal hipersonik Arrow 3. (AP/Menahem Kahana)
Jakarta, CNN Indonesia —
Israel menantang rudal hipersonik Iran buatan dalam negeri, Fattah, yang diklaim bisa menembus sistem pertahanan udara Tel Aviv, Iron Dome.
Beberapa waktu lalu, Iran meluncurkan Fattah yang diklaim bisa mencapai Israel kurang dari tujuh menit atau 400 detik.
Menteri Pertahanan Yoav Galant mengatakan Israel akan selalu punya cara untuk menangkal senjata Iran.
“Saya dengar musuh kami menciptakan senjata yang mereka kembangkan. Untuk perkembangan seperti itu, kami punya respons yang lebih baik, di darat, udara, atau arena laut,” ujar Gallant pada Selasa (6/6), seperti dikutip Times of Israel.
Ia kemudian berujar, “Termasuk sarana pertahanan dan penyerangan.”
Lebih lanjut, Gallant menegaskan pemerintah Israel tahu cara melindungi warga dan menyerang musuh dengan rudal jelajah jika Iran memulai perang.
Di hari peluncuran rudal Iran, militer Israel menggelar latihan selama dua pekan yang disebut Firm Hand.
Latihan tersebut fokus kepada perang multi-front di beberapa lokasi untuk melawan musuh, termasuk milisi yang didukung Iran, Hizbullah.
“Jika Hizbullah membuat kesalahan dan memulai perang melawan Israel, kami akan menyerang habis-habisan, dan mengirim Lebanon ke zaman batu,” ujar Gallant.
Sejauh ini, hanya empat negara yang mengklaim punya teknologi rudal hipersonik, di antaranya Amerika Serikat, Rusia, dan Korea Utara.
(isa/bac)
