CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2023 00:04 WIB
Bagikan :
Dua jemaah haji dari Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia. Dengan begitu, total jemaah haji asal Jatim yang wafat mencapai delapan orang. Ilustrasi. (VIA REUTERS/SAUDI MINISTRY OF MEDIA).
Surabaya, CNN Indonesia —
Kabar duka datang lagi dari tanah suci setelah dua jemaah haji dari Jawa Timur (Jatim) dilaporkan meninggal dunia. Dengan begitu, total jemaah haji asal Jatim yang wafat mencapai delapan orang.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram mengatakan salah satu jemaah yang meninggal ialah Samsul Adib Mohamad Djafar (62) dari kloter 6 asal Pacitan.
“Bertambah lagi jemaah haji asal Jawa Timur yang wafat di Arab Saudi,” kata Maram, Rabu (7/6).
Maram melanjutkan Samsul Adib meninggal dunia pada Senin (5/6) dini hari pukul 02.45 Waktu Arab Saudi di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Dia disebut meninggal karena penyakit jantung. Maram pun mendoakan almarhum meninggal dalam keadaan yang baik.
“InsyaAllah beliau husnul khatimah karena dalam proses menunaikan rukun Islam yang kelima,” ujarnya.
Maram melanjutkan, jemaah yang meninggal berikutnya adalah Dimyati Mardin Khusnan, asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
“Jemaah haji kloter 24 asal Kabupaten Tuban, Dimyati telah meninggal dunia pada Senin (5/6) sekitar pukul 13.00 Waktu Arab Saudi. Semoga almarhum diampuni segala kesalahannya,” tutur Maram.
Maram menjelaskan Dimyati meninggal karena sakit jantung. Lanjutnya, berdasarkan keterangan pembimbing ibadah haji kloter 24, Dimyati memiliki riwayat kolesterol tinggi.
Dengan bertambahnya satu jemaah haji yang wafat maka total jemaah haji Jawa Timur yang wafat di tanah suci ada 8 orang dari total nasional 21 orang.
Selain itu, seorang jemaah haji perempuan dari kloter 30 asal Kabupaten Kediri dinyatakan positif hamil. Keberangkatannya ke tanah suci pun tertunda.
Maram menjelaskan jemaah haji berinisial SM itu dinyatakan positif hamil berdasarkan hasil pemeriksaan urin yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan oleh tim kesehatan, diketahui jemaah haji wanita dengan inisial SM kloter 30 asal Kabupaten Kediri ini usia kehamilannya 7 minggu,” ucap Maram.
Maram yang juga Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim ini menjelaskan, berdasarkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang istithaah, wanita hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu ditetapkan tidak memenuhi kemampuan ibadah haji aspek kesehatan (Istithaah) kesehatan.
“Berdasarkan aturan tersebut, Ibu SM tidak memenuhi istithaah kesehatan jemaah haji, maka beliau ditunda keberangkatannya tahun ini,” ucapnya.
Asrama Haji Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan kloter 36 pada Selasa (6/6) malam pukul 23.30 WIB menuju Bandara Juanda.
Kloter 36 dijadwalkan terbang ke Madinah pada pukul 01.50 WIB. Maram menjelaskan dengan berangkatnya kloter 36 ini, berakhir sudah keberangkatan jemaah haji gelombang I (Surabaya-Madinah).
“Alhamdulillah, baru saja kami berangkatkan kloter 36 ini menuju Madinah. Kloter 36 adalah kloter terakhir pada gelombang I yaitu jemaah haji menuju Madinah. Besok pemberangkatan gelombang II dimulai berarti jemaah terbang dari Surabaya menuju Makkah,” tutur Maram.
Asrama Haji Embarkasi Surabaya sudah memberangkatkan 36 kloter sejumlah 15.984 orang dengan rincian 15.804 jemaah dan 180 petugas atau sekitar 43 persen dari total 36.983 orang.
Dari 36 kloter ini, jumlah jamaah usia 65 tahun ke atas ada 4.215 orang yang terdiri dari pria sejumlah 2.165 orang dan wanita sejumlah 2.050 orang. Jemaah haji lansia terbanyak ada pada kloter 6 dengan jumlah 183 orang.
Sementara itu, jumlah jemaah dengan kursi roda ada 460 orang, terbanyak pada kloter 11 sejumlah 29 orang.
(frd/sfr)
Bagikan :
