Presiden Jokowi minta percepat negosiasi batas RI-Malaysia. (AP/Achmad Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap negosiasi perbatasan wilayah, terutama darat, antara Indonesia dan Malaysia bisa cepat selesai, mumpung ia masih jadi pemimpin.
Pernyataan itu terungkap saat Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Malaysia, Kamis (8/6).
Saat konferensi pers bersama, Jokowi menyambut baik penyelesaian negosiasi antara Indonesia dan Malaysia terkait batas wilayah di Laut Sulawesi dan Malaka bagian selatan.
“Saya juga berharap negosiasi perbatasan lain termasuk di darat, Sebatik, kemudian [Sungai] Sinapad-Sesai bisa segera diselesaikan mumpung Perdana Menteri Malaysia masih Anwar Ibrahim dan di Indonesia presidennya masih Jokowi,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyambut baik penyelesaian nota kesepahaman (MoU) terkait border crossing agreement, trade agreement, sertifikasi halal, dan kerja sama soal investasi.
Sementara itu, Anwar bercerita soal lobi Jokowi terkait perbatasan wilayah saat ia berkunjung ke Indonesia pada Januari lalu.
“Dalam pertemuan saya di [Istana] Bogor, Bapak Presiden, dengan cara santai, beri tahu saya. `Anwar negosiasi ini sudah puluhan tahun, tak mampu diselesaikan. Ini komitmen presiden sangat jelas’,” ujar PM Malaysia itu.
Dalam lawatan itu, Jokowi dan Anwar tak hanya membahas perbatasan wilayah, tetapi juga pekerja migran Indonesia, investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kerja sama ekonomi kedua negara.
Hubungan RI dan Malaysia menghangat dalam beberapa tahun terakhir. Kedekatan itu kian tercermin saat Anwar Ibrahim terpilih menjadi Perdana Menteri pada 24 November lalu.
Jokowi menjadi pemimpin negara yang pertama kali mengucapkan selamat kepada Anwar atas jabatan baru dia sebagai PM. Saat menerima telepon, pemimpin Malaysia itu juga tampak penuh senyum dan semringah.
(isa/bac)
