Kondisi toilet di Gedung DPD RI, Senayan. (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)
Jakarta, CNN Indonesia —
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menganggarkan Rp14,4 miliar untuk renovasi ruang kerja anggota dan Rp4,8 miliar untuk renovasi toilet. Pada laman sirup.lkpp.go.id yang diakses CNNIndonesia.com, kedua proyek tersebut masing-masing diberi kode 41441097 dan 43138718.
Anggota Komisi III DPR I Wayan Sudirta mengkritik keras anggaran besar untuk renovasi itu. Ia meminta DPD untuk menggunakan anggaran secara efektif dan efisien.
“Kritik dulu ini, bukan kritik saya kritik media. Ini pak ada Rp14 miliar untuk ruangan anggota, kemudian ada Rp4,8 miliar untuk toilet ini diserang habis oleh media,” kata Wayan.
Pantauan CNNIndonesia.com, toilet di Gedung A Nusantara V DPD RI memang mengalami kerusakan.
Tampak dua dari tiga urinoir di toilet laki-laki di lantai 1 rusak dan tidak berfungsi. Sementara yang berada di lantai empat, sensor urinoir rusak, sehingga tidak bisa membersihkan secara otomatis usai dipakai.
Selain toilet, CNNIndonesia.com juga berkesempatan menyambangi ruang kerja anggota DPD RI.
Plafon di sejumlah ruangan anggota tampak sudah menghitam disebabkan rembesan air. Bahkan, pada salah satu ruangan anggota DPD RI Muhammad Rakhman, air yang merembes di langit-langit harus dialirkan dengan selang ke bagian bawah.
Tak hanya itu, lantai kayu ruangan anggota DPD juga sudah mulai bercopotan. Kertas dinding juga sudah mulai mengelupas.
Ruangan anggota DPD RI, Senayan. Wallpaper tampak mengelupas. (CNN Indonesia/Naufal)
Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi mengklaim ruang kerja anggota dan toilet di kawasan gedung A dan B Nusantara V belum pernah direnovasi sejak dibangun pada 2002.
“Dibangun di 2002 dan dioperasionalkan 2004. Artinya, usia gedung udah 19 tahun. Sampai saat ini belum pernah dilakukan renovasi baik itu untuk ruang kerja anggota maupun toilet,” kata Rahman di kompleks parlemen, Senayan, Kamis (8/6).
Ia mengaku kondisi ruang kerja anggota DPD cukup memprihatinkan. Karena itu, butuh direnovasi.
Rahman menilai ruangan-ruangan itu sudah tidak pantas digunakan anggota DPD yang merupakan pejabat negara.
“Lantainya rusak-rusak, plafonnya juga bocor-bocor, semua wallpaper juga udah ngelotok,” ujar Rahman.
“(Sebanyak) 136 ruang anggota saat ini tidak ada representatif lah kalau dibanding dengan ruang kerja pejabat-pejabat negara lainnya,” ucapnya.
Sementara untuk toilet, Rahman menyampaikan kerusakan terjadi pada saluran air, plumbing, hingga lantai bocor.
(mnf/tsa)
