Pramudya/Yeremia mengaku tertekan saat kalah di babak 16 besar Singapore Open. (Arsip PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia —
Pramudya Kusumawardana/Yeremi Rambitan mengaku berada dalam kondisi tertekan ketika menghadapi Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di babak 16 besar Singapore Open 2023.
Pram/Yere bertarung sengit dalam duel lawan Ong/Teo. Namun Pram/Yere harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 17-21, 18-21.
Dalam duel tersebut, Pram/Yere mengakui bahwa mereka dalam keadaan tertekan. Hal itu yang kemudian membuat pola permainan yang diinginkan tak bisa dikeluarkan.
“Kami tadi dalam keadaan under pressure. Permainan kami tidak keluar sama sekali. Pada gim pertama, kami banyak melakukan kesalahan sendiri.”
“Sementara lawan bermain lebih bagus, lebih mengontrol permainan. Mereka juga tidak gampang mati. Sebaliknya, kami malah banyak mati sendiri,” ucap Pram seperti dikutip dari rilis PBSI.
Pram mengakui bahwa penampilan mereka sempat membaik di pengujung gim kedua. Namun selisih poin yang sudah terlampau jauh membuat Pram/Yere tak mampu mengejar.
“Di akhir-akhir gim kedua, kami sempat bisa mengejar. Permainannya juga bisa keluar. Tetapi jurang perbedaan poinnya sudah begitu jauh. Sudah susah mengejarnya.”
“Performa kami tadi juga kurang bagus. Permainan seperti yang diharapkan tak keluar. Kami terlalu mengikuti tempo lawan. Selain itu, kami kurang tenang,” kata Pram.
Yeremia juga mengakui hal yang serupa. Yere menyebut ia dan Pram terbawa irama permainan lawan.
“Permainan kami tadi terlalu terburu-buru. Dari awal lawan memang langsung menekan kami. Kami pun jadi susah keluar dari tekanan.”
“Dalam kondisi seperti itu, memang susah untuk bisa mendapatkan poin. Kami pun kalah. Selain itu, kami hanya terus mengikuti tempo permainan yang dikembangkan lawan,” tutur Yere.
(ptr)
