0

Sri Mulyani: Jangan Puas Jual Bahan Mentah

sri-mulyani:-jangan-puas-jual-bahan-mentah

Menkeu Sri Mulyani menegaskan RI sangat kaya akan komoditas, sehingga perlu menciptakan nilai tambah dengan tidak hanya menjual bahan mentah. Menkeu Sri Mulyani menegaskan RI sangat kaya akan komoditas, sehingga perlu menciptakan nilai tambah dengan tidak hanya menjual bahan mentah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan Indonesia sangat kaya akan bahan komoditas, sehingga perlu mendulang nilai tambah dengan tidak hanya menjual bahan mentah.

Ani, sapaan akrabnya, menegaskan Indonesia terus melakukan transformasi ekonomi. Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk semakin memperkuat pondasi dan stabilitas ekonomi RI.

“Indonesia adalah negara yang kaya dari sisi komoditas. Namun, kita tidak boleh puas hanya dengan menjual komoditas dalam bentuk bahan baku (bahan mentah), kita harus mampu menciptakan nilai tambah,” katanya dalam Green Economy Forum 2023 yang disiarkan di kanal YouTube Bisnis Indonesia, Selasa (6/6).

Selain mendapatkan nilai tambah dari hilirisasi komoditas, Ani menyinggung bahwa dunia yang semakin sadar soal perubahan iklim. Ini sejalan dengan langkah pemerintah yang terus menyesuaikan kebijakan agar bisa beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT).

Ia menegaskan dunia tetap membutuhkan energi, tetapi energinya harus diproduksi dengan tingkat CO2 yang lebih rendah atau bahkan bersih emisi. Menurutnya, hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau.

“Ini sebuah kesempatan karena Indonesia memiliki banyak sekali sumber daya untuk mampu mendukung transformasi ekonomi dan energi hijau. Sehingga kita mampu men-deliver tekad kita mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih awal,” tegasnya.

Ani lantas menyinggung komitmen dunia dalam KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu. Ia bakal terus menagih komitmen konkret dunia soal transisi energi dan perubahan iklim, terutama usai peluncuran Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform.

Ia mengatakan akan terus menantang lembaga dunia, seperti Asian Development Bank (ADB) hingga Bank Dunia, untuk terus menerjemahkan dan mengkonkretkan komitmen dunia terkait transisi energi.

“Indonesia adalah negara terbesar dengan ekspor batu bara, mereka (negara besar dunia) juga tahu Indonesia adalah negara dengan batu bara terbesar untuk energinya. Namun, ini tidak menghalangi tekad Indonesia untuk melakukan transisi energi. Oleh karena itu, determinasi ini untuk melihat apakah dunia juga punya komitmen yang sama, dan kemudian konsekuen dengan dukungan-dukungan, terutama finansial dan teknologi,” jelasnya.

“Indonesia juga mendapatkan dukungan menjalankan skema ETM melalui langkah dekarbonisasi dari International Partner Group (IPG) melalui Just Energy Transition Partnership (JETP). Bahkan, pada saat KTT G20 diumumkan komitmen US$20 miliar (sekitar Rp314 triliun). Ini yang akan terus kita coba lihat komitmen konkretisasi tersebut,” tutup Ani.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Mulyani
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com