Desainer asal Arab Saudi Mohammed Ashi jadi couturier pertama dari negara Teluk yang bergabung dengan federasi mode Prancis. (AP/Thibault Camus)
Jakarta, CNN Indonesia —
Desainer asal Arab Saudi Mohammed Ashi bergabung dengan Federation e la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Ia menjadi couturier pertama dari negara Teluk yang bergabung dengan federasi mode bergengsi di Prancis tersebut.
FHCM sendiri merupakan federasi yang menaungi gelaran mode bergengsi Paris Fashion Week. FHCM telah berdiri sejak 1868 silam.
Label eponim miliknya, Ashi Studio, bakal menggelar pertunjukan pertamanya sebagai bagian dari jadwal resmi haute couture Paris Fashion Week pada 6 Juli mendatang.
“Penunjukkan ini adalah puncak karier saya,” ujar Ashi dalam sebuah pernyataan, Senin (5/6), melansir AFP.
Busana rancangan Ashi sendiri telah melanglangbuana ke penjuru dunia. Karyanya sempat dikenakan oleh Deepika Padukone, Beyonce, hingga Lady Gaga.
Label Ashi Studio diluncurkan di Beirut, Lebanon pada 2007 lalu. Ashi kemudian memindahkan kantor pusatnya ke Paris, Prancis pada 2018 lalu.
Selama berkarier, Ashi tak pernah menunjukkan kewarganegaraan aslinya. Gara-garanya, rasa malu dan sungkan karena tabu akan mode-mode Barat di Arab Saudi.
“Pada tahun 90-an saya adalah satu-satunya desainer dari Saudi. Tapi saya tidak pernah mengatakan saya orang Saudi. Saya ingin pakaiannya yang dilihat, bukan saya,” ujar Ashi.
Kini, Arab Saudi tengah mengalami perubahan sosial yang penting. Ashi disambut di negara asalnya sebagai mentor untuk Fashion Commission Arab Saudi yang didirikan pada tahun 2020.
“Mereka memberikan beasiswa kepada orang-orang untuk sesuatu yang dilarang [kreativitas fesyen] saat saya tumbuh dewasa. Ini momen ikonik,” kata Ashi.
(asr/asr)
