0

BMKG Prediksi Tahun 2100 Kenaikan Suhu Global Capai 3,5 Derajat

bmkg-prediksi-tahun-2100-kenaikan-suhu-global-capai-3,5-derajat

BMKG memprediksi kenaikan suhu pada tahun 2100 bisa mencapai 3,5 derajat. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap kenaikan suhu pada 2100 bisa mencapai 3,5 derajat celsius. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu global akan mencapai 3,5 derajat celsius pada tahun 2100.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mewanti-wanti kenaikan kenaikan suhu itu jika penggunaan bahan bakar fosil tidak ditekan, serta reboisasi lahan hutan gundul tidak dilaksanakan.

“Dari hasil riset BMKG kalau kita tidak segera melakukan mitigasi hutan tidak direboisasi, bahan bakar fosil terus dipakai, diprediksi kenaikan suhu pada 2100 akan mencapai 3,5 derajat celcius,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPR-RI, Kamis (8/6).

Ia menjelaskan hasil riset yang dilakukan oleh tim peneliti di BMKG beberapa waktu lalu menunjukkan es di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua bakal habis pada 2025. Dampaknya, bisa mempengaruhi tata air di wilayah Papua.

Selain itu, dampak dari perubahan iklim di Indonesia sudah terasa. Di Samarinda, Kalimantan Timur misalnya, suhu udara di sana terbilang tinggi.

“Dari hasil monitoring kami panas itu terjadi di Samarinda itu, jadi di sana panasnya tinggi banget,” kata Dwikorita.

Dengan tingginya fenomena suhu panas di Indonesia, Dwikorita mengaku sudah mengalokasikan dana untuk pengadaan peralatan deteksi suhu panas.

Namun hal itu masih harus dipertimbangkan karena keterbatasan anggaran yang sudah disahkan pada 2023.

“Ya kami mengalokasikan, namun kami menimbang dulu peralatannya perlu kami cek alatnya seberapa detail dampak ketersediaan peralatan itu dari anggaran, namun dari bapenas sangat mendukung monitoring dan dampaknya,” kata Dwikorita.

Komentar ihwal deteksi suhu panas itu mulanya dilontarkan oleh Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiatmo yang meragukan anggaran APBN yang mengalir ke BMKG tidak digunakan untuk belanja peralatan untuk mendeteksi suhu panas.

Pasalnya, Dwikorita dalam pemaparanya di RDP tak mengalokasikan peralatan baru untuk mitigasi, namun hanya mengalokasikan dana untuk perawatan dan operasional alat mitigasi dan deteksi.

“Apakah alat-alat untuk memonitor suhu iklim global ini dimiliki BMKG? nah ini jadi pertanyaan mendasar kenapa masalah perawatan alat dan seterutsnya sudah dirawat, lalu bagaimana pengadaan alat baru sejenis ini (deteksi panas)? Kata dia, Kamis (8/6).

(can/lth)

[Gambas:Video CNN]

Prediksi
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com