CNN Indonesia
Rabu, 07 Jun 2023 13:30 WIB
Bagikan :
Desainer Biyan merayakan peringatan 40 tahun berkarya dengan memamerkan koleksi spring summer 2024. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Jakarta, CNN Indonesia —
Desainer Biyan Wanaatmadja merayakan 40 tahun avonturirnya di dunia mode. Perayaan ini diisi dengan peragaan busana yang memamerkan koleksi Spring Summer 2024 di Intercontinental Jakarta, Pondok Indah, pada Senin (5/6).
Umumnya, koleksi untuk musim semi/musim panas bakal begitu ceria. Namun memasuki Grand Ballroom Intercontinental Jakarta, suasananya begitu sendu. Pohon-pohon tinggal batang dan ranting, sementara hadirin duduk di antara dedaunan gugur.
Bukankah ini terlalu murung untuk musim-musim yang seharusnya cerah?
Rupanya tidak. Racikan musik klasik yang dimainkan secara langsung menarik penikmat mode untuk sejenak mengambil jeda. Waktunya untuk merayakan sekaligus mengingat kembali pahit manis empat dekade perjalanan Biyan.
Satu per satu model melenggang di atas runway berlapis daun kering. Mengikuti peragaan busana tahunan Biyan pasti langsung menangkap ada kelebat sentuhan ‘masa lalu’ dari koleksi ini.
Anda tidak salah. Di sini koleksi-koleksi yang pernah ditampilkan berdifusi dalam bungkus suasana tropis yang segar bersama motif flora dan fauna.
Biyan tetap setia menghadirkan busana-busana wanita yang lembut tapi tetap mencerminkan ketegasan. Koleksi banyak menghadirkan busana berpotongan longgar dan oversized yang hadir dalam siluet dress, rok, blus, kemeja, celana panjang, serta luaran (outer).
Biyan tetap setia menghadirkan busana-busana wanita yang lembut tapi tetap mencerminkan ketegasan. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Kemudian yang menarik dari koleksi ini adalah busana pria yang biasanya eksis di lini Studio 133. Dia menawarkan busana berpotongan longgar dengan siluet celana pendek, celana panjang, kemeja, dan luaran.
Kemudian untuk warna, mungkin Anda kesulitan menemukan warna khas musim semi dan musim panas. Biyan memilih warna alam seperti hijau olive, coklat, ecru (warna krem teduh), hitam, biru gelap, juga bronze.
Unsur flora dan fauna pun ditemukan di antara warna-warni ini. Flora berupa daun-daun dan bunga hadir dalam rupa print, bordir serta payet. Biyan pun menghadirkan fauna seperti burung-burung bergaya lukisan China pada selembar dress.
Salah satu detail yang cukup menarik perhatian adalah unsur kupu-kupu tiga dimensi pada atasan ditambah kilau yang membuatnya kian menonjol.
Busana pria pun tidak lepas dari detail khas Biyan yang lembut. Unsur bunga dan kupu-kupu tidak lantas membuat busana pria ini kehilangan maskulinitasnya, tapi malah membuatnya memiliki energi yang seimbang antara maskulin dan feminin.
Motif kain daerah turut meramaikan karya terutama motif tenun Sumba yang pernah dipamerkannya beberapa tahun silam. Di sini yang cukup menarik adalah motif geometris anyaman tikar.
Semua rupa siluet dan detail tak akan sempurna tanpa pemilihan kain yang mendukung. Biyan selalu memberikan tekstur pada tiap busana baik dalam hal detail maupun kain.
Ragam tekstur hadir dalam kain sutera, organza, twill, sutera sifon, sutera organza, crepe, dan katun yang ringan berpadu dengan taffeta, lame jacquard, sequins, dan tulle.
Tak terasa mungkin sudah puluhan look dipamerkan. Momen nostalgia berlalu begitu cepat seperti ritme musik pengiring peragaan busana semalam. Namun pohon-pohon itu tak selamanya merana ditinggalkan dedaunan yang kering. Bakal ada daun-daun baru bersemi seperti kemunculan karya-karya Biyan di masa mendatang.
(els/pua)
Bagikan :
