Menko PMK Muhadjir mengimbau jemaah haji lansia utamakan ibadah wajib. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyarankan jemaah haji lanjut usia (lansia) tidak mengejar ibadah sunah agar terhindar dari kelelahan untuk melakukan ibadah wajib.
“Mereka menjelang Wukuf sudah mulai lelah kan, makanya saya menyarankan kepada jemaah terutama yang sudah sepuh, supaya tidak terlalu semangat untuk mengejar ibadah sunah. Bagus mengejar sunah itu, tetapi harus diingat bahwa ibadah wajibnya belum,” kata Muhadjir di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (6/6).
Ia mengatakan Wukuf adalah salah satu rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan. Menurutnya, jemaah haji harus sehat secara fisik dan mental untuk menjalani rukun itu.
“Kalau sunah itu kan boleh tidak dilakukan, jadi jangan dianggap dijadikan itu wajib, lalu dikejar, sementara wajibnya belum. Wajibnya itu di Arafah, karena di antara ibadah haji itu yang paling penting, yang tidak bisa digantikan itu Wukuf di Arafah. (Jemaah) harus bisa menakar kondisi fisiknya,” katanya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengaku telah meninjau penyiapan dan pelaksanaan pelayanan serta fasilitas bagi jamaah haji Indonesia pada tahun ini.
Menurutnya, dibutuhkan penambahan tenaga medis di klinik kesehatan haji Indonesia baik di Madinah maupun Mekkah. Selain itu, perlu ada peningkatan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
“Yang tidak kalah penting tentu saja dalam sektor Perhubungan, transportasi, terutama transportasi udara yang tahun ini ada beberapa kendala dari pihak maskapai penerbangan, yang saya kira itu perlu diselesaikan G to G, tidak cukup hanya diselesaikan dengan pihak maskapai penerbangan saja,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pada tahun ini, jumlah jemaah haji lansia yang berangkat ke Arab Saudi tertinggi jika dibandingkan dengan empat tahun terakhir.
“Tahun ini adalah tertinggi dibandingkan empat tahun terakhir, sebanyak 45,7 persen, beberapa penyakit yang sudah teridentifikasi antara lain adalah penyakit jantung, hipertensi yang paling banyak, kemudian diabetes dan penyakit paru-paru,” katanya.
(yoa/DAL)
