0

Sempat Viral di Medsos, Apa Itu Unagi Cilacap?

sempat-viral-di-medsos,-apa-itu-unagi-cilacap?

'Unagi' asal Cilacap, Jawa Tengah belakangan viral di media sosial. Sajian belut itu disebut-sebut diekspor ke Jepang dan jadi makanan mewah di Negeri Sakura. Ilustrasi. ‘Unagi’ asal Cilacap, Jawa Tengah belakangan viral di media sosial. (CNN Indonesia/ Christie Stefanie)

Jakarta, CNN Indonesia

Unagi merupakan salah satu menu yang hampir selalu ada di restoran khas Jepang. Makanan satu ini akan terasa nikmat untuk disantap dengan nasi hangat atau sushi.

Tapi yang mungkin tidak banyak orang tahu adalah unagi yang dibanderol dengan harga fantastis itu ternyata diekspor dari Cilacap, Jawa Tengah. Ya, unagi sebagian besar justru berasal dari Indonesia.

Fakta satu ini bahkan sempat ramai dan menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Gara-garanya, seorang pengguna media sosial menyebut bahwa makanan khas Jepang itu ternyata berasal dari Indonesia, khususnya Cilacap, yang dianggap cocok mendapat julukan sebagai ‘Kota Unagi’ di Indonesia.

Di Indonesia, belut air tawar dikenal juga dengan sebutan ikan sidat. Menukil laman Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jepang menjadi salah satu negara tujuan ekspor olahan ikan sidat asal Cilacap.

Apa itu unagi Cilacap?

Unagi merupakan padanan bahasa Jepang yang berarti belut air tawar. Serupa namanya, unagi merupakan jenis hidangan ikan yang bentuknya memanjang dengan banyak lemak dan cita rasa yang gurih.

Biasanya, unagi dihidangkan setelah belut ini dibelah dua dan bentuknya menjadi persegi panjang.

Mengutip The Spruce Eats, unagi harus disantap dalam keadaan matang. Pasalnya, darah belut air tawar cukup beracun. Proses memasak akan mengurangi risiko efek berbahaya dari racun tersebut.

Menukil The Fish Site, belut air tawar mulanya banyak ditangkap secara tradisional oleh nelayan. Tapi, karena nilai jual dan permintaan yang cukup tinggi, belut kini jadi salah satu hewan yang dibudidaya untuk diperjualbelikan.

Belut memiliki nilai jual yang tinggi. Biaya produksi belut biasanya berkisar antara Rp90 ribu – Rp120 ribu per kilogram. Harga di tingkat petani untuk spesies ini berkisar antara Rp150 ribu – Rp160 ribu per kilogram.

Proses budidaya yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha asal Indonesia biasanya dimulai dari belut kecil yang ditangkap nelayan dari berbagai daerah, salah satunya Cilacap, Jawa Tengah. Butuh waktu sekitar 18 bulan agar belut yang telah ditangkap ini bisa mencapai ukuran pasar, yakni 250-400 gram dan siap dijual.

Mengutip berbagai sumber, Cilacap memang jadi salah satu daerah penghasil belut atau unagi yang potensial. Hal ini disebabkan oleh letak strategis Cilacap yang berada di tepi Samudera Hindia. Kondisi ini membuat Cilacap memiliki banyak sungai yang menjadi habitat belut.

Gif banner Allo Bank

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]

Sempat
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com