Ibu kota Ukraina, Kyiv, diserang serangkaian ledakan. Foto: (AFP/DANIEL LEAL)
Jakarta, CNN Indonesia —
Ibu Kota Ukraina, Kyiv, kembali diserang hingga terdengar ledakan pada Selasa (6/6) pagi waktu setempat.
Wali kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan ledakan itu berasal dari suara sistem pertahanan udara yang menangkis serangan, demikian dikutip Reuters.
Sejauh ini, belum ada rincian lebih lanjut soal senjata yang digunakan dalam serangan tersebut, dampak kerusakan, hingga korban jiwa.
Media lokal Ukraina, Independent Kyiv, melaporkan di media sosial terdengar sejumlah ledakan di ibu kota itu.
Sebelum ledakan, mereka juga mentwit alarm serangan udara yang berbunyi di semua wilayah Ukraina.
Peringatan itu diaktifkan di semua wilayah Ukraina dan di Kyiv sekitar pukul 2:30 pagi waktu setempat.
Menanggapi alarm itu, militer Ukraina segera bergegas memeriksa dan bersiap diri.
Serangan terhadap ibu kota Ukraina bukan kali pertama. Pada pekan lalu, Kyiv diserang pasukan Rusia. Imbas bombardir ini, tiga orang termasuk anak-anak meninggal.
Ketika itu, Angkatan Udara (AU) Ukraina menembak jatuh 10 rudal balistik dan misil Iskander yang diluncurkan dari Bryansk, Rusia.
Namun, serpihan peluru kendali itu menyebabkan kerusakan. Polisi setempat mengatakan klinik hingga taman kanak-kanak rusak.
“Ini hari anak internasional. Pada malam hari, Rusia kembali membunuh seorang anak di Kyiv,” kata Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, seperti dikutip Reuters.
Ia kemudian berujar, “Sejak 2014, negara teroris [Rusia] telah melakukan kejahatan terhadap anak kecil di Ukraina. Sejak 24 Februari 2022, tak ada yang ragu, ini genosida yang nyata.”
(isa/dna)
