0

Kritikus Beda Pendapat Soal Napoleon, Cerita hingga Joaquin Phoenix

kritikus-beda-pendapat-soal-napoleon,-cerita-hingga-joaquin-phoenix

Jakarta, CNN Indonesia

Napoleon karya Ridley Scott gagal memuaskan banyak kritikus dan penonton lewat kisah cinta kaisar Prancis yang dibintangi Joaquin Phoenix.

Dalam laman agregator Rotten Tomatoes pada Minggu (3/12), film ini mendapat skor dari kritikus sebesar 59 persen dari 284 ulasan dan penonton sebesar 58 persen dari lebih dari 1.000 ulasan penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa ulasan dari kritikus menilai bahwa Napoleon menghadirkan kisah yang canggung, melelahkan, dan terlalu membosankan untuk sebuah karya epik yang legendaris.

Rex Reed dari Observer mencatat film ini sebagai “kolosal membosankan yang tidak bergairah, tidak menarik, tak seksi, dan tidak menghibur – kecuali kuda-kuda yang meledak dengan isi perut terburai di medan pertempuran.”

Sementara itu, beberapa kritikus lain justru menyoroti sosok aktor Joaquin Phoenix yang dinilai terlalu “berlebihan” dalam memerankan karakter Napoleon yang selama ini dikenal berwatak angkuh, kejam, tapi berkarisma.

Dalam ulasan berbintang 1.5, Odie Henderson dari Boston Globe menyentil pendalaman karakter dari Phoenix yang tak organik dalam merepresentasikan wujud dari Napoleon di layar lebar.

Film Napoleon (2023) menjadi ajang reuni Ridley Scott dengan Joaquin Phoenix yang mendapuk peran utama sebagai Napoleon Bonaparte. Scott dan Phoenix sebelumnya bekerja sama lebih dari dua dekade lalu lewat Gladiator.Film Napoleon (2023) menjadi ajang reuni Ridley Scott dengan Joaquin Phoenix yang mendapuk peran utama sebagai Napoleon Bonaparte. Scott dan Phoenix sebelumnya bekerja sama lebih dari dua dekade lalu lewat Gladiator. (dok. Columbia Pictures via IMDb)

“Film ini terlalu bergantung pada gagasan tentang pria kecil pemarah yang menempel di Napoleon. Phoenix, secara praktikal justru menyalurkan kemarahan ala Donal Bebek di tengah konflik,” tulis Henderson.

Senada dengan Henderson, Adam Nayman dari The Ringer juga melihat pemilihan sosok Joaquin Phoenix yang kurang gereget. Namun, ia melimpahkan tanggung jawab ini kepada sang sutradara Ridley Scott.

Di satu sisi, kritik lain mengarah kepada ketidakjelasan arah cerita yang digagas oleh Scott melalui film berdurasi 158 menit ini.

Richard Lawson dari Vanity Fair menilai plot film ini tergesa-gesa dan hanya dibantu oleh beberapa adegan kocak, tanpa kejelasan dialog yang seharusnya diucapkan.

Senada dengan Lawson, David Fear dari Rolling Stones juga tidak terkesan dengan kisah yang ditanamkan oleh Scott untuk film ini.

“Kalian akan terjebak dalam perenungan sebuah epik yang tidak koheren, yang mana kekurangannya juga tidak bisa mengimbangi kebesaran status legendanya, tapi justru muncul dengan perspektif tidak jelas,” tulis Fear.

Meski dinodai dengan sanggahan tajam dari ulasan-ulasan tersebut, beberapa kritikus masih menganggap bahwa Napoleon merupakan upaya yang baik dari sebuah kisah legendaris yang amat berpengaruh di peradaban manusia.

“Hal terbaik tentang Napoleon dapat ditemukan dalam adegan-adegan yang mereproduksi hubungan intens antara Bonaparte dan istri pertamanya, Josephine,” tulis Sergio Burstein singkat dalam ulasannya di Los Angeles Times.

“Meskipun semua kekurangannya sangat bisa dihitung dan dicatat seperti korban-korban medan perang, masih ada sesuatu yang agak memikat tentang film ini,” kata Stephanie Zacharek dalam ulasannya di TIME Magazine.

Serupa dengan dua komentar kritikus sebelumnya, Manodhla Dargis dari New York Times juga memberikan pujian bagi sempalan kisah yang diupayakan oleh Scott dan Phoenix untuk tidak berfokus pada sisi sejarah.

Komentar positif juga diberikan oleh Brian Lowry dari CNN, yang menilai bahwa film ini memiliki produksi “teknis luar biasa”. Meski, Lowry juga memberikan catatan film ini tidaklah seperti kemenangan perang yang digambarkan.

[Gambas:Youtube]

Berbeda dengan beberapa kritikus yang menyentil akting Joaquin, Kevin Maher dari Times UK justru memuji aktor kelahiran Puerto Rico tersebut. Maher menilai, Phoenix amat pas dalam memerankan sisi negatif dari Napoleon yang dipenuhi dengan kegelisahan, resah, dan ego yang membuncah.

Film Napoleon Ridley Scott ini akan mengisahkan kehidupan sang kaisar Prancis Napoleon Bonaparte yang diperankan oleh Joaquin Phoenix, mulai dari perjalanan menjadi kaisar hingga perjalanan cintanya dengan Josephine (Vanessa Kirby).

Film tersebut disutradarai oleh Scott berdasarkan dari naskah garapan David Scarpa, dan akan menjadi film ke-28 sutradara Inggris yang kini sudah berusia 86 tahun tersebut.

Napoleon turut dibintangi Tahar Karim, Ben Miles, Ludivine Sagnier, Matthew Needham, hingga Youssef Kerkour. Napoleon telah tayang di bioskop Indonesia mulai 29 November 2023.

(far/end)

Kritikus
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com