0

Heading: Artinya, Fungsi, dan Manfaatnya pada SEO

heading:-artinya,-fungsi,-dan-manfaatnya-pada-seo

Teknik penggunaan heading adalah langkah yang wajib dilakukan untuk membuat sebuah artikel mudah dipahami dan dapat diindeks dengan baik di halaman hasil mesin pencari (SERP). Artinya, Heading adalah elemen penting dalam strategi penyusunan artikel untuk SEO (Search Engine Optimization).

Dalam penyusunan artikel website, heading terdiri atas H1 sampai H6. Selain memudahkan pembaca untuk memahami artikel, heading juga berfungsi sebagai penanda judul dan sub-judul dalam suatu artikel. 

Heading juga menjadi pembeda utama antara struktur artikel SEO dengan artikel biasa. Melalui artikel ini, Rumahweb akan mengulas lengkap tentang apa itu heading, fungsi, dan manfaatnya pada SEO. Simak selengkapnya!

Sederhananya, heading adalah sub-judul yang dapat dikenali lewat gaya font yang menonjol. Pengguna WordPress tentu sudah akrab dengan sub-judul yang terbagi ke dalam enam tingkatan ini.

Sub-judul paling atas, biasanya untuk judul utama, menggunakan H1 sebagai heading. Jadi, ketika menulis artikel, sebaiknya Anda tidak menggunakan H2 apalagi H6 pada judul utama. 

Selain karena tidak cocok, Anda juga bisa dibilang melakukan “penganiayaan” terhadap penderita katarak dan rabun dekat.

Jika Anda kerap membaca artikel di blog, gaya membagi teks panjang menjadi beberapa bagian dalam sebuah artikel tentu sudah cukup familier. Blok-blok dalam artikel, selain judul utama, biasanya ditandai menggunakan H2 hingga H6.

Intinya, sub-judul dalam heading adalah setiap bagian dalam artikel yang dipisahkan oleh teks besar dan bold.

Ketika melakukan optimasi, sebaiknya hanya gunakan satu H1 sebagai heading untuk setiap artikel. Namun, Anda bisa menggunakan H2 hingga H6 lebih dari satu kali dalam satu artikel.

BACA JUGA: SEO On Page: Pengertian dan Cara Penerapannya

Fungsi Heading

Heading adalah elemen penting dalam sub-judul yang memberi beragam kegunaan. Selain memudahkan pembaca dalam memahami artikel, heading juga berfungsi sebagai penanda judul dan sub-judul dalam suatu artikel.

Beberapa fungsi dari heading adalah sebagai berikut:

1. Menampilkan Struktur Teks

Fungsi pertama dari heading adalah menampilkan struktur teks. Penulis blog harus memahami bahwa pembacanya tidak melulu para pembaca buku. Pengunjung blog umumnya hanya ingin mencari informasi secara cepat dan tepat sasaran. 

Misalnya, seseorang yang belum tahu apa itu heading, akan mencari di Google mengenai pengertiannya. Ketika Google merekomendasikan artikel ini, sangat mungkin bila sub-judul yang akan dibaca hanya bagian “Apa itu Heading?” saja. 

Apakah salah? Tentu tidak. Pengunjung hanya ingin menemukan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi penulis blog untuk membagi materi tulisan dalam beberapa sub-judul.

Membuat struktur teks yang jelas ini ditujukan agar pengunjung dapat dengan mudah menemukan apa yang dicari tanpa harus membaca teks secara keseluruhan.

2. Membantu Pengguna Disabilitas

Penyandang disabilitas biasanya memanfaatkan fitur screen reader untuk bisa membaca teks yang diinginkan. Artinya, keberadaan heading merupakan solusi bagi teman-teman penyandang disabilitas untuk mengakses informasi dari konten Anda.

Mengapa demikian? Sub-judul bertugas menjadi navigasi screen reader. Judul akan dibaca oleh screen reader terlebih dahulu. Apabila tertarik, screen reader akan melanjutkan pekerjaannya dengan membaca bagian sub-judul.

Terakhir, pengguna dapat memilih isi teks dari sub-judul mana yang ingin didengarkan. Sangat membantu, bukan?

3. Mendongkrak SEO

Fungsi terakhir dari heading adalah mendongkrak SEO. Jika SEO meningkat,  website berpotensi masuk halaman pertama Google. Jika website sudah disukai Google, pengunjung akan dibuat mudah dalam menemukannya.

Penggunaan sub-judul adalah salah satu cara optimasi SEO website yang wajib dilakukan. Hal ini karena praktik penggunaan menjadi faktor yang cukup signifikan untuk peringkat SERP.

Jenis Heading

Sebagai level tertinggi, H1 paling jarang digunakan—umumnya hanya satu saja dalam sebuah artikel. Lalu, heading manakah yang paling sering dipakai, dan bagaimana cara menggunakan heading yang benar? Jawabannya tergantung kebutuhan.

Beberapa pengertian dari masing-masing jenis heading adalah sebagai berikut:

1. H1

sub-judul paling atas, biasanya judul utama, menggunakan H1 sebagai heading. Ketika melakukan optimasi, sebaiknya hanya gunakan satu heading H1 dalam setiap artikel.

Selain itu, jangan lupa tambahkan target keyword dalam heading tag H1. Dengan cara ini, mesin pencari akan lebih mudah memahami informasi penting dalam konten Anda.

2. H2

Sub-bagian terpenting dalam sebuah artikel biasanya disorot oleh heading 1 dan H2. Jika H1 digunakan untuk judul utama, umumnya H2 merupakan sub-judul pendukung dari suatu bahasan.

3. H3

H3 heading adalah pendukung dari bahasan yang telah disampaikan oleh H2. Umumnya, tag H3 berbentuk poin atau list dalam sebuah konten artikel.

4. H4

Sama seperti penjelasan heading sebelumnya. Jika H3 adalah pendukung bahasan yang disampaikan H2, H4 merupakan pendukung dari bahasan yang telah disampaikan oleh H3.

5. H5

H5 adalah pendukung dari bahasan yang telah disampaikan oleh H4. Jadi secara fungsi, H5 tidak jauh beda dengan heading tag lainnya: menyoroti sub-bagian penting dari sebuah konten artikel. 

6. H6

H6 adalah pendukung bahasan yang telah disampaikan oleh H5. Sebuah heading tag yang sangat penting untuk menandai sub-bagian dari sebuah konten artikel.

BACA JUGA: Mengoptimalkan Kecepatan WordPress

Apakah Heading Tag Memengaruhi SEO?

Pada dasarnya, SEO adalah sebuah rumpun ilmu yang memiliki berbagai ‘aliran’. Selalu saja ada argumentasi yang berseberangan, termasuk perihal heading tag untuk SEO. Pada bagian ini Rumahweb akan memaparkan tiga argumentasi dari sumber-sumber kredibel, baik di dalam maupun di luar negeri.

1. John Mueller

John Mueller menjadi salah satu rujukan bagi pelaku SEO di seluruh dunia, Menurut John Mueller, ada beberapa hal penting mengenai heading yang perlu dipahami, antara lain:

  • Heading tag sangat membantu Google untuk mempelajari isi artikel.
  • Tidak hanya heading tag saja yang memengaruhi ranking, tetapi keseluruhan isi artikel juga berpengaruh. Karena Google juga membacanya.
  • Bagian artikel yang terklasifikasi dalam bentuk heading adalah sinyal kuat yang memberitahu Google mengenai sebuah konten artikel atau web.
  • Anda dapat memakai H1 hingga H6 secara bebas, karena tidak ada perbedaan pengaruh di dalamnya.

Jika berbicara perihal heading tag untuk SEO di level nasional, DailySEO adalah sumber informasi yang tidak bisa dilewatkan. Karena kerap melakukan studi kasus secara riil, sehingga DailySEO termasuk sumber informasi yang terpercaya.

Beberapa pandangan DailySEO tentang heading adalah sebagai berikut:

  • Keberadaan heading tag sangat membantu pengunjung dan Google saat melakukan navigasi.
  • Heading tag meningkatkan aksesibilitas website pada sisi browser, plug in, dan teknologi yang lain menjadi lebih baik.
  • Pengalaman pengunjung menjadi lebih baik dengan keberadaan heading tag. Selain itu, heading menjadi fitur yang bisa dimanfaatkan untuk menandai bagian dalam artikel yang dirasa penting.
  • Sebagaimana John Mueller, DailySEO juga sepakat bahwa keberadaan heading tag cukup berpengaruh terhadap ranking. Namun, menurut DailySEO, menempatkan kata kunci di dalam heading tag  tidak ada pengaruhnya sama sekali.

3. Pendapat Yoast SEO

Yoast SEO merupakan plug in SEO andalan bagi pengguna WordPress. Karena itu, pendapat dari Yoast SEO terkait heading tag juga cukup penting untuk disimak.

Sama seperti John Mueller dan DailySEO, Yoast SEO juga sepakat bahwa heading tag cukup berpengaruh terhadap ranking. Beberapa panduan Yoast SEO tentang heading adalah sebagai berikut:

  • Panjang paragraf pada setiap heading tag maksimal 300 kata.
  • H1 hanya dipakai pada judul utama. Body artikel tidak boleh menggunakan H1.
  • Kata kunci dalam heading tag antara 30–75% dari total heading tag yang ada.

Jika dibandingkan dengan argumentasi dari Mueller dan DailySEO, terlihat bahwa Yoast SEO menerapkan prinsip yang sangat ketat terkait heading tag. Sebagai plug in, tentu saja Yoast SEO harus memberi arahan detail dan aplikatif bagi pengguna.

Namun, tidak ada salahnya jika Anda ingin bereksplorasi sesuai dengan ilmu SEO yang dipelajari. Jadi, tidak ada salahnya ketika memakai Yoast SEO dan membiarkan beberapa indikator berwarna kuning, bahkan merah.

Satu hal penting yang perlu diyakini adalah menyajikan konten terbaik dan meningkatkan pengalaman pengunjung.

BACA JUGA : Cara Install dan Setting Yoast SEO di WordPress

Struktur Artikel yang Baik

Penting bagi Anda untuk memahami struktur artikel sebelum menulis di WordPress, mulai dari bagaimana menggunakan heading dan sub-heading. Jika heading adalah judul untuk mengawali pembahasan tertentu, sub-heading atau sub-judul adalah pengembangan dari judul utama. Format tulisan atau topik bisa dibedakan oleh sub-heading

Crawler akan lebih mudah mendeteksi tulisan yang telah sesuai dengan struktur penulisan artikel. Proses crawling yang lancar dapat membuat artikel Anda berpotensi untuk ditemukan pada halaman pertama pencarian.

Berikut ini adalah struktur artikel di WordPress: 

1. Heading 1

Biasanya, H1 adalah judul utama dalam sebuah artikel. Penting bagi Anda untuk meletakkan kata kunci di dalam judul tersebut untuk membantu mengoptimasi SEO artikel.

Jadi, PR pertama bagi penulis yang menghendaki artikelnya ramah SEO adalah membuat judul menarik berisi kata kunci di dalamnya.

2. Heading 2

Dalam platform WordPress, H2 adalah hierarki kedua dalam sebuah artikel. Agar pembaca mudah memahami tulisan, sebaiknya gunakan H2 dengan bentuk listicle

Bentuk listicle umumnya berisi banyak poin pembahasan. Contoh di bawah ini merupakan gambaran pengaturan heading di dalam WordPress:

apa itu heading adalah - contoh heading di WordPress

3. Heading 3

H3 merupakan pendukung dari bahasan yang telah disampaikan oleh H2. Biasanya, tag H3 berbentuk poin atau list. Agar mudah dipahami pembaca, sebaiknya tuliskan penjelasan pada H3 secara singkat, padat, dan jelas.

Agar tulisan menjadi lebih menarik dan informatif, WordPress menawarkan beberapa fitur tambahan yang cukup menarik. Karena itu, manfaatkan fitur heading pada lembar kerja WordPress Anda.

Baca juga artikel Rumahweb tentang Struktur Artikel yang Baik di WordPress untuk mempelajari mengenai penulisan artikel dengan lebih detail.

Contoh Penggunaan Heading

Setelah membaca penjelasan panjang mengenai heading, pada bagian ini, Rumahweb akan membedah penggunaan heading dalam artikel yang sedang Anda baca. Contoh penggunaan heading adalah sebagai berikut: 

Heading: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya pada SEO

Apa itu Heading?

Fungsi Heading

Menampilkan Struktur Teks

Membantu Pengguna Disabilitas

Mendongkrak SEO

Jenis heading

Heading 1

H2

Heading 3

H4

Heading 5

H6

Apakah Heading Tag Memengaruhi SEO?

John Mueller

Menurut DailySEO

Pendapat Yoast SEO

Struktur Artikel yang Baik 

Contoh Penggunaan Heading

Pada contoh penggunaan heading tag di atas, Anda dapat mengamati bagaimana sebuah artikel dapat tersusun rapi dan tepat. Begitulah cara menggunakan heading tag dalam body artikel. Anda juga dapat menggunakan struktur dalam sebuah artikel hingga H4 atau H5 dan bahkan H6 jika memang dibutuhkan.

Kesimpulan

Heading artinya sub-judul dalam artikel yang digunakan untuk memudahkan pengunjung dan mesin pencari dalam membaca dan memahami artikel. Karenanya, wajib hukumnya untuk mengetahui serta menggunakan heading pada artikel yang Anda buat, sesuai dengan kaidan penulisan serta SEO.

Bagi Anda yang membutuhkan Tools SEO terbaik, Anda bisa menggunakan layanan RankingCoach. Layanan ini dapat Anda gunakan untuk mengoptimasi SEO pada website step by step. Anda akan diberikan petunjuk agar website Anda mudah ditemukan dan menjadi nomor 1 di Google.

Demikian artikel Rumahweb Indonesia tentang pengertian heading hingga manfaatnya pada SEO. Semoga bermanfaat!

VPS Murah Indonesia

Tags: heading tag, SEO, serp
heading tagSEOserp
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com